Pendidikan keluarga dalam perspektif filsafat ilmu: Pilar pertama pembentukan nilai dan karakter
Fajri Basyirun
Dosen Universitas Mahaputra Muhammad Yamin
Betrans,Solok.Manusia dan pendidikan meruapkan dua hal yang tidak bisa dipisahkan sebab tanpa pendidikan manusia tidak bisa melanjutkan keberlangsungan hidupnya. Melalui nilai pendiidkan hidup akan terarah tentunya akan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Pada hakikatnya pendidikan mengangkat martabat manusia dan melalui pendidikan manusia memahami hakekat penciptaannya sebagai hamba yang diciptakan untuk mengabdi kepada Allah SWT.
Pendidikan dapat diperoleh dimana saja kita berada karena pendidikan dapat diperoleh dari tiga lingkungan yang dikenal dengan tri pusat pendidikan. Salah satu dari tri pusat pendidikan adalah pendidikan keluarga. Pendidikan utama dan pertama tentunya diperoleh dalam keluarga yang menjadi peletak dasar pendidikan yang akan menjadi bekal bagi pendidikan anak selanjutnya. Zakiah Darajat yang merupakan pakar psikologi islam Indonesia mengatakan bahwa orangtua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena merekalah anak mula-mula menerima pendidikan.
Pendidikan yang diterima anak dalam lingkungan keluarga memiliki beberapa fungsi, baik fungsi ekonomi, fungsi edukasi, fungsi afeksi, fungsi sosialisasi serta fungsi religi. Pemenuhan kebutuhan anak merupakan fungsi utama bagi orangtua terhadap anaknya demi keberlangsungan hidup anak. Setelah itu hal yang paling penting bagi anak adalah pembentukan nilai yang melandasi anak dalam bertindak dan bertingkah laku. Bagaimana orangtua meletakkan fondasi, dasar dan landasan bagi anaknya. Pendidikan anak dalam keluarga merupakan tanggung jawab mendasar bagi orangtua yang tidak bisa ditawar dan menjadi kewajiban yang akan dipertanggungjawabkan dihadapan sang pencipta nantinya.
Pertanggungjawaban orangtua terhadap anaknya maka penanaman nilai dan karakter merupakan point penting yang tidak bisa ditunda dan wajib dilaksanakan. Pembentukan nilai dan karakter harus diberikan oleh orangtua kepada anak-anaknya, ajaran yang dapat diberikan diantaranya kebenaran, kejujuran, keihlasan, kesabaran dan cinta kebaikan. Hal ini akan dapat ditanamkan dalam diri anak pada saat orangtua mampu memberikan contoh dalam berakhlak mulia sehingga anak meniru apa yang diperagakan oleh orangtuanya. Hal ini dikenal dengan peneladanan, anak akan melihat dan mengikuti apa yang dikerjakan dan diajarkan oleh orangtuanya dan anggota keluarga yang lain, karena memang anak lebih banyak meniru dari apa yang dilihat sehari-hari terutama dalam lingkungan keluarga. Agar anak meniru sesuatu yang baik dan positif dari orangtuanya maka orangtua harus menjadikan dirinya sebagai teladan yang baik dengan menampilkan diri sebagai sumber norma, budi yang luhur, karakter yang baik, dan prilaku yang mulia.
Setelah memberikan teladan yang baik tentunya perlu proses pembiasaaan karena anak sebagai manusia yang dilahirkan dalam keadaan suci ibarat kertas putih akan mudah menerima keteladanan dari anggota keluarga terutama orangtuanya. Untuk menyempurnakan hal tersebut tentu perlu pembiasaan terhadap potensi-potensi baik yang diperoleh dari teladan orangtuanya. Peran orangtua dalam pembiasaan ini merupakan hal yang tak bisa dielakkan dalam membentuk nilai-nilai dan karakter baik dalam diri anak yang akan menjadi bekal bagi anak untuk pendidikan berikutnya.
Pembiasaan nilai dan karakter baik kepada anak yang dilakukan oleh orangtua perlu ditindaklanjuti dengan penegakan aturan, esensinya penegakan aturan adalah memberikan batasan yang tegas dan jelas dari tindakan yang dilakukan oleh anak. Penegakan aturan dapat mendorong anak untuk melakukan dan menerapkan nilai dan karakter baik serta mencegah anak dari nilai dan karakter yang tidak baik. Maka penegakan aturan pada hakikatnya menanamkan kesadaran pada diri anak arti pentingnya sebuah kebaikan, langkah utama yang dapat diterapkan dalam penegakan aturan yaitu dengan membuat aturan yang disepakati bersama dan mengikat semua anggota keluarga dalam mengatur kelancaran dan kenyamanan hidup dalam berumah tangga serta membantu pembentukan nilai dan karakter baik bagi anak untuk membentuk perilaku baik dan berakhlak mulia.
