Hujan Lebat Guyur Sumatera Barat Akibatkan Musibah Galodo dan Banjir Bandang
Betrans,PADANG -- Hujan lebat yang menguyur sejumlah wilayah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tiga hari terakhir mengakibatkan terjadinya musibah "galodo" (tanah longsor-red) disusul banjir bandang, Sabtu (11/5/2024) malam. Tiga wilayah terdampak yakni Kabupatan Agam, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar. Rata-rata terjadi pada kawasan lereng Gunung Marapi, .
Longsoran bebatuan bercampur lumpur menghantam jalan, meluluhlantakkan pemukiman warga dan fasilitas umum di dua wilayah kabupaten tersebut. Tak sampai di situ, situasi diperparah oleh terjadinya banjir bandang pada kawasan-kawasan tertentu hingga merenggut belasan korban jiwa warga setempat.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar dan Rumah Sakit Ahmad Muchtar (RSAM) Bukitinggi, menyebutkan, musibah ini menelan korban 31 orang. Sebanyak 15 orang dilaporkan meninggal dunia dan 16 lainnya mengalami luka-luka.
Direktur RSAM Bukittinggi, Busril, menyampaikan, hingga tadi pagi tercatat 31 korban yang masuk ke tempatnya. Statusnya 15 orang meninggal dunia dan 16 lainnya luka-luka.
Adapun rincian daerah asal dari 15 korban meninggal dunia tersebut, 9 orang berasal dari Kabupaten Agam, 3 orang dari Kota Padang, dan 3 orang lainnya belum teridentifikasi.
Sementara 16 orang korban luka yang mendapat perawatan di RSAM, seluruhnya berasal dari Kabupaten Agam. Busril menyebut, dari total korban luka tersebut 14 di antaranya sudah diizinkan pulang dan 2 lainnya masih dalam perawatan.
“Dari 15 korban jiwa, 12 sudah teridentifikasi, 3 belum. Sementara untuk korban luka 14 sudah diizinkan pulang ke rumah dan 2 sisanya masih mendapat perawatan,” jelas Busril.
Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham menyebut data korban terdampak masih sangat dinamis. Sebab hingga saat ini, pendataan diseluruh tingkatan masih berlangsung.
“Data pasti belum bisa kita rinci, karena masih dalam pendataan petugas di daerah. Data yang beredar saat ini baru bersifat sementara,” katanya.
Ilham merinci, lokasi yang terdampak pada 3 daerah tersebut cukup luas. Di Kabupaten Agam, lokasi yang terdampak antara lain Nagari Sungai Pua, Nagari Canduang, Nagari Bukik Batabuah, Nagari Kubang Putiah, Kenagarian Maninjau, Nagari Koto Tuo, Nagari Koto Gadang, Nagari Batu Palano, Nagaru Galuang dan Nagari Lasi.
Kemudian di Kabupaten Tanah Datar, lokasi yang terdampak adalah Nagari Batipuah, Nagari Batipuah Selatan, Nagari Koto Baru, Nagari Aie Angek X Koto, Nagari Singgalang X Koto, Nagari Limo Kaum, Kelok Hantu, Nagari Koto Laweh, Ai Angek X Koto, Nagari Pandai Sikek, Nagari Balingka Koto Tuo dan pinggir jalan Danau Singkarak.
Kota Padang Panjang, lokasi yang terdampak adalah Silaing Bawah dan Kelurahan Pasar Usang, kemudian Batas Kota di kawasan Lembah Anai.
Selain mengakibatkan korban jiwa, banjir yang terjadi juga mengakibat jalan negara putus total di Silaiang, beberapa jembatan putus dan rumah warga terendam.
Hingga berita ini diturunkan, Tim SAR Gabungan dari Bukittinggi, Agam dan Tanahdatar masih melakukan pencarian dan penyelamatan terhadap korban dengan menyisir lokasi banjir bandang.
Tiga hari terakhir, setiap sore hingga malam hujan lebat menguyur beberapa daerah di Sumatera Barat. Kondisi ini akan terus terjadi beberapa hari ke depan. Pihak BPBD Sumbar menghimbau seluruh warga yang daerahnya beresiko terdampak untuk mencari tempat yang aman.
#ede