Untuk Lestarikan Permainan Sipak Rago Zalmadi anggarkan melalui Pokir
Betrans.com Padang - Kesadaran akan melemahnya permainan sipak rago telah dirasakan masyarakat untuk menanggulangi melemahnya permainan sipak rago Zalmadi anggota DPRD Kota Padang menganggarkan Pokirnya untuk festival sepak rago Tradisional yang diselenggarakan oleh Persirami di Kampung Adat Rimbo Tarok 14 januari 2024.
Sumatra Barat merupakan salah satu daerah yang kaya akan permainan tradisionalnya, salah satunya sipak rago (sepak raga). Permainan ini sering kali disamakan dengan sepak takraw walaupun sebenarnya memiliki perbedaan. Nyatanya, sepak takraw dan sepak rago sendiri jelas berbeda, baik dari segi permainan, sejarah ataupun filosofisnya. Olahraga ini sendiri dianggap sebagai nenek moyang dari permainan yang saat ini kita kenal dengan sebutan sepak takraw. Popularitas sepak raga sendiri memang tak melesat seperti halnya sepak takraw.
Namun, sipak rago ini memberikan tempat tersendiri di hati pecinta permainan tradisional.
Siapa sangka bahwa permainan yang mulai dilupakan di era ini, dahulu berkembang di Minangkabau , bahkan permainan ini juga dianggap sakral. Permainan ini terlihat sangat sederhana, bolanya sendiri hanya terbuat dari daun kelapa muda atau anyaman kulit rotan.
Olahraga yang berkembang di daerah Minangkabau ini dimainkan dengan cara membentuk lingkaran di suatu tempat terbuka. Lalu, bola dimainkan dengan teknik kaki tertentu, sangat indah sehingga bola dapat berpindah dari satu orang ke orang lain tanpa jatuh ke tanah. Para pemain berdiri berhadapan dalam lingkaran.
Salah satu keunikan permainan bisa dilihat pada aturan mainnya yang seperti memadukan sepak bola dan bola voli. Inilah yang membuat olahraga ini unik. Sipak rago juga mengajarkan persatuan, gotong royong, saling menghormati, serta menjaga persahabatan antar komunitas.
Menurut Sudirman ketua Persirami di era modernisasi ini hendaknya kita tetap melestarikan hasil budaya khas bangsa Indonesia khususnya permainan tradisional sepak rago Hal ini agar generasi yang akan datang tak melupakan citra budaya bangsa tempat kelahirannya sendiri," ungkap Sudirman.