Awak Media Mulai Geram Dan Resah,Ada Oknum Wartawan Memperkaya Diri Membeking Usaha Ilegal BBM,CPO Dan Gelper
.
Betrans.com -Dumai,akhir akhir ini sejak dua bulan belakangan ini,yaitu di awali sejak usai lebaran idul Fitri yang lalu para awak media mulai resah dan geram,pasalnya adanya oknum wartawan tertentu yang berani menawarkan jasa dirinya jadi tukang becking,tukang PAM dan bahkan konon katanya dia mampu mengkondisikan dan membagi bagikan ampau /uang pengamanan media yang ada Di Dumai khususnya.
Dari keterangan saat infestigas dan cros cek para awak media di lapangan ke beberapa titik pengusaha ilegal CPO,BBM,Gelper tembak tembak ikan yang ada di sepenjang jalan lintas Bagan besar menuju duri,beberapa titik usaha ilegal tersebut,beberapa orang oknum anak buah pengusaha tersebut mengatakan hal senada kepada awak media,
"Untuk urusan wartawan dari media manapun khususnya wartawan Dumai,kami tidak bisa melayani pk,karena kita sudah anggarkan untuk wartawan kepada (Rk) dan (ptr),silahkan jumpai dia pk,setiap bulan kami sudah serahkan dananya untuk media pk,(Rk) dan (ptr) di tugaskan untuk mengkondisikan wartawan wartawan pk silahkan cari dia pk,ungkap sumber mengakuinya."
Selain itu dari anggaran yang di handle (RK) dan (ptr) untuk rekan media tidak semua media yang dikondisikanya,sementara di Dumai ini saja ada 300 media cetak maupun on line yang aktif apakah sanggup dia mengatasi media,itu imfosible/tidak mungkin dia mampu mengatur dan mengatasi media media yang ada di Dumai,untuk itu wartawan tidak pantas melibatkan diri terhadap pengusaha ilegal karena ini bisa menimbulkan polemik dan permasalahan sesama wartawan,siapa pun wartawannya jadi humas tukang PAM,membecking,untuk mengatur wartawan pasti ujung ujungnya timbul kesenjangan sosial,jeruk makan jeruk,dan akhirnya moral wartawan jadi rusak ulah oknum oknum tersebut di atas.
Seperti contoh beberapa bulan yang lalu ada salah satu pengusaha BBM,sudah beberapa kali ia mencoba terlibat wartawan sebagai humas wartawan untuk melindungi usahanya,apa yang terjadi sudah sampai 6 kali wartawan di tunjuk sebagai humas,alhasil jawabannya sama tetap saja ada masalah di antara wartawan,ulah ketidak jujuran oknum wartawan yang tadinya di percaya si bos sebagai tukang pam humas wartawan banyak yang tidak sampai bahkan ia jadi Mansur.S sungguh keterlaluan dan menggelikan.
Selain itu di temui di lapangan oleh awak media/wartawan di mana saja ada tempat usaha usaha ilegal di Dumai khususnya,seperti ada nya usaha ilegal BBM,CPO dan Gelper sejenis mesin meja judi tembak tembak ikan terutama yang berada di sepanjang jalan lintas Bukit Kapur,dan tempat lainnya,pasti di situ ada oknum wartawan yang berani membecking dan mengatur jatah wartawan,hal ini jelas sangat bertentangan sekali dengan aturan undang undang pokok pers no.40 tahun 1999 dan kode etik,yang seharusnya bagi seorang wartawan/jurnalis sebagai sosial kontrol menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas pokok profesinya (Tupoksi).
Ini sangat miris sekali,oknum wartawan yang berbuat seperti ini mengeck up,jadi humas tukang PAM,di tambah bisa mengatur wartawan dari media mana pun ini merupakan perbuatan yang tidak terpuji yang jelas nyata menyalahi dari pada fungsi wartawan itu sendiri karena ia tidak lagi mengindahkan aturan undang undang pers yang berlaku dan jelas ia sudah merusak citra moral pers dan tatanan hidup berbangsa dan bernegara,
Demi memikirkan keuntungan yang lebih banyak dan memperkaya diri si oknum wartawan tersebut berani nekat dengan sengaja melakukan perbuatan yang tidak terpuji di mata para awak media,yaitu dengan cara menjual nama wartawan dan harga diri wartawan di obral murah di mana ada pengusaha pengusaha ilegal di situ dia memainkan perannya untuk menawarkan dirinya jadi tukang PAM,Membeking,menjilat pengusaha ilegal untuk mengatur wartawan yang ada di dumai,sungguh luar biasa dan keterlaluan,apakah pantas oknum tersebut berbuat demikian?
Ini lah yang menjadi polemik dan jadi pembicaraan oleh para awak media di Dumai,dan sangat meresahkan masak ada oknum wartawan yang berani