306 Mahasiswa UMMY Solok Terima Bantuan Bidik Misi KIP-K
Betrans.com SOLOK - Sebanyak 306 mahasiswa Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) Solok menerima bantuan bidik misi melalui program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) tahun Akademik 2020-2021. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis dalam bentuk buku tabungan beserta kartu KIP-K oleh kepala BTN Cabang Solok didampingi Ketua Badan Pengurus Yayasan Profesor Muhammad Yamin Sarjana Hukum H. Suryadi Asmi, SE, MM dan Rektor UMMY Prof. Dr. Ir Syahro Ali Akhbar MP di Aula lantai tiga UMMY Solok, Kamis (14/01/2021).
"Bantuan tersebut disalurkan melalui Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Solok oleh pemerintah pusat," kata Rektor UMMY Syahro Ali Akbar.
Syahro menjelaskan, program KIP-K ini diberika kepada mahasiswa dalam bentuk beasiswa gratis selama 8 semester untuk program S1 dan gratis 6 Semester untuk mahasiswa program Diploma3 (D3)
Masing-masing mahasiswa mendapat bantuan sebanyak sebanyak Rp6,6 juta per semester. Dengan rincian Rp4,2 juta langsung ke rekening pribadi mahasiswa diperuntukkan sebagai bantuan uang saku dan biaya hidup. Sedangkan bantuan biaya kuliah sebesar Rp2,4 juta masuk ke rekening universitas sebagai biaya kuliah per semester.
"Jadi kalau ditotal sampai tamat, untuk satu orang mahasiswa S1 mendapat bantuan dari pemerintah sebesar Rp52,8 juta sampai tamat,' ungkapnya.
Ia menyebutkan, jumlah mahasiswa yang mendapat bantuan KIP-K tahun ini bertambah dari tahun 2019 yang hanya 55 orang. Tahun ini jumlahnya 306 orang. Hingga saat ini dari total 1.300 mahasiswa UMMY, sudah 415 mahasiwa yang mendapat bantuan KIP-K dari pemerintah.
"Artinya, sebanyak 31,92 persen mahasiswa UMMY mendapat beasiswa kuliah gratis dari pemerintah, dengan total subsidi sebesar Rp996 Juta," tambah Syahro.
Untuk mendapat bantuan KIP-P ini juga dilakukan melalui proses seleksi ketat oleh pihak lembaga pengembangan mutu UMMY dan diferivikasi oleh LL Dikti wilayah X.
"Sasaran utamanya adalah mahasiswa miskin yang tidak mampu untuk mendaftar kuliah ke perguruan tinggi," bebernya.
Selain KIP-K, sebanyak 30,61 persen mahasiswa UMMY sebelumnya juga telah mendapat bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari Kemeterian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud).
Untuk beasiswa UKT, jumlah mahasiswa yang mendapat bantuan sebanyak 398 orang," ujarnya.
Atas alasan itu, Syahro menekankan kepada para mahasiwa yang mendapat subsidi dari pemerintah tersebut, untuk memanfaatkan bantuan yang diterima dengan sebaik-baiknya untuk melaksanakan pendidikan di perguruan tinggi yang sedang dalam upaya penegerian tersebut.
"Kami meminta kepada mahasiswa untuk memanfaatkan bantuan ini untuk menunjang pendidikan di UMMY ini. Jangan sampai kuliah melewati batas waktu yang ditentukan 6 semester untuk D3 dan 8 semester untuk S1. Jika lewat batas itu, biaya akan ditanggung sendiri," tegasnya.
Searah dengan itu, ketua Badan Pengurus Yayasan Profesor Muhammad Yamin Sarjana Hukum H. Suryadi Asmi, SE,MM menekankan kepada mahasiswa penerima manfaat untuk mensukuri bantuan yang diterima. Karena para penerima bantuan semuanya berasal dari keluarga kurang mampu.
"Kami ingin semua masyarakat Kabupaten Solok bisa kuliah di Perguruan tinggi. Bantuan ini adalah berkah yang harus disyukuri. Mahasiswa harus bisa menyelesaikan pendidikan sesuai waktu yang ditentukan," ujar Suryadi Asmi.
Terkecuali itu, ia meminta para mahasiswa di UMMY untuk bisa menjaga nama baik UMMY dan nama besar Prof Muhammad Yamin sebagai pendiri republik.
"Mereka harus menumbuhkan kebanggan, karena bisa kuliah di kampus yang menyandang nama besar pendiri republik ini," pungkas mantan Dirut Bank Nagari ini. (*)