Amran Tono Anggota Komisi III minta Pemko Siap Hadapi Banjir
Betrans.Padang- Anggota Komisi III DPRD Kota Padang Amran Tono menilai Pemerintah Kota Padang harus melakukan terobosan besar dalam mengatasi banjir disaat hujan deras melanda Ranah Bingkuang.
"Harus ada terobosan besar, tak hanya perawatan drainase yang ada saja," ujar Amran Tono kepada BentengSumbar.com, Senin, 14 September 2020.
Pasalnya, menurut Amran, jika dibandingkan dengan beberapa tahun ke belakang, Kota Padang saat ini lebih cepat kebanjiran jika hujan deras datang. "Kita sudah melihat, 5 atau 10 tahun belakang, hujan 2 atau 3 jam, tidak ada banjir. Kalau sekarang, hujan 3 atau 4 jam, boleh dikata 70 persen, Kota Padang ini sudah kena banjir semuanya," jelasnya.
Dikatakan Amran, sistem drainase Kota Padang harus dibenahi dengan melakukan terobosan oleh dinas teknis terkait. "Tentu harus ada terobosan dari dinas teknis terkait. Salah satu contohnya, tentu kita, bagaimana sistem drainase kota kita ini. Harus ada terobosan besar atau langkah besar yang dilakukan dinas terkait atau Wali Kota," katanya.
Jangan sampai, kata Amran lagi, Pemerintah Kota Padang hanya memoles drainase yang ada, itu pun drainase yang dibuat zaman Belanda. "Jangan untuk memoles-moles saja. Memoles drainase, biasanya ukurannya 1 meter, sekarang 1 meter juga, air yang masuk debitnya 2 meter. Ya melimpah lah ke halan jadinya," tukuknya.
Ia pun meminta Dinas Lingkungan Hidup lebih pro aktif dalam kampanye dan mengimbau masyarakat agar jangan buang sampah ke saluran atau ke sungai.
"Kita juga mengimbau ke masyarakat, jangan buah sampah sembarangan, mari kita jaga drainase kita. Kalau hanya berharap ke Pemko, tentu ada keterbatasannya. Harusa ada kesedaran diri warga untuk menjaga sungai dan drainase yang ada di Kota Padang ini," katanya.
Meski demikian, kata Amran, semuanya tetap kembali ke Wali Kota Padang sebagai pimpinan kota. Karena dia punya kekuasaan dan anggaran untuk melakukan terobosan besar tersebut.
"Ini tanggungjawab dia untuk membebaskan kota ini dari banjir. Minimal mengurangi, jangan seperti beberapa tahun terakhir ini. Sebentar saja hujan, semua meluap, kemana-mana tak bisa lagi, akibatnya ekonomi mati, kerugian tentu ditanggung warga," pungkasnya.
(Sn)