Langgar Aturan PSBB, Warga Nekat Kunjungi Objek Wisata Di Pasaman Barat Disuruh Putar Balik Oleh Pemnag
Betrans, Pasaman Barat (Sumatera Barat) - Meski sudah ditutup sejumlah lokasi wisata di Pasbar tetap dikunjungi masyarakat, akibatnya banyak pengunjung yang disuruh putar balik oleh pemuda dan unsur Pemerintahan Nagari dan masyarakat sekitar lokasi wisata. Sebut saja diantaranya Pantai Sikobo ( Kec. Koto Balingka), Pantai Sasak ( Kec. Sasak Ranah Pasisia), Pantai Muara Binguang ( Kec. Kinali) dan beberapa lokasi lainya, Selasa (26/5).
Pantauan Awak Media di lapangan, ada beberapa penyebab masyarakat tetap melanggar aturan PSBB yang tengah berlangsung. Minimnya sosialiasasi penutupan sementara menjadi salah satu penyebab utamanya. Hal lain ialah banyaknya akses masuk menuju lokasi wisata yang kurang penjagaan ketat dari pemerintah setempat.
Salah seorang warga, Rian menuturkan di lokasi wisata Pantai Sikobo, pada Senin lalu (25/5), mengatakn akibat kurangnya penjagaan dari petugas keamanan banyak warga yang tetap ngotot untuk tetap masuk kelokasi wisata. Namun sebagian diantaranya bersedia disuruh putar balik.
"Kalau cuma unsur pemuda dan masyarakat sekitar lokasi yang saja yang menjaga, kami tidak bisa tegas, malah masyarakat bisa ribut nantinya," ungkap Rian.
Hal serupa juga di tuturkan salah seorang pengunjung di Pantai Sasak, Rahman mengatakan meski tidak begitu ramai ia dan rekannya tetap mengunjungi tempat wisata itu.
"Kami masuk ke lokasi pantai bukan dari akses jalan utama, ada jalan dari arah jalan Poros Mahakrya menuju Kampung Pondok Sasak, kami juga dimintai uang sumbangan katanya dari penjaga kebersihan pantai. Ujarnya.
Lebih lanjut di katakanya, beberapa warung tetap buka kemudian penjual mainan dan lain sebagainya. "Tidak seramai biasanya, namun kami tidak mendapati petugas yang menyuruh untuk meninggalkan lokasi pantai." Tambahnya.
Tidak jauh berbeda, di lokasi Pantai Muara Binguan juga didapati pemandangan serupa.
Meski akses utama melalui jalan PT. PMJ yang diperuntukan bagi karyawan dan masyarakat sekitar, warga luar tetap masuk kelokasi pantai melalui akses jalan lain (alternatif) yakni via perkebunan masyakat sekitar pantai.
Sebut saja Abdul, salah seorang pengunjung menutrkan ia beserta keluarga dan rekanya nekat berwisata dikarenakan warga lainya juga bepergian berwisata.
"Walau askses jalan Via PT. PMJ dijaga ketat Satpam kami tetap bisa masuk dari jalan lain. Ya kalau tetangga saja bisa pergi kenapa dengan kita." Pungkasnya.
Tidak sedikit dari masyarakat beranggapan dengan memakai Masker mereka akan terbebas dari ancaman Covid-19. Perlunya keseriusan Pemerintah Daerah Pasbar untuk melakukan sosialiasi, penjagaan bahkan penindakan sesuai dengan aturan PSBB akan menjadi solusi terbaik.
Sementara itu Jubir Tim Gugus Tugas Covid-19 Pasbar, dr. Gina Alecia, dalam Pers Rilisnya melaporkan Update data pemantau sampai hari ini Total Kumulatif ODP (Orang Dalam Pemantauan) bertambah sehingga menjadi 265 Orang, dimana 252 orang sudah selesai pemantauan dan 13 orang masih dalam pemantauan.
“Sedangkan total kumulatif PDP (Pasien Dalam Pengawasan) masih tetap 13 orang, sementara Hasil swab menjadi 13 orang negatif, karena hasil swab sebelumnya atas nama Alm (S) asal Wonosari sudah keluar dan hasilnya Negatif, sedangkan Sehat 9 orang, Meninggal 4 orang,” Jelas Gina.
Pantauan Awak Media di lapangan, ada beberapa penyebab masyarakat tetap melanggar aturan PSBB yang tengah berlangsung. Minimnya sosialiasasi penutupan sementara menjadi salah satu penyebab utamanya. Hal lain ialah banyaknya akses masuk menuju lokasi wisata yang kurang penjagaan ketat dari pemerintah setempat.
Salah seorang warga, Rian menuturkan di lokasi wisata Pantai Sikobo, pada Senin lalu (25/5), mengatakn akibat kurangnya penjagaan dari petugas keamanan banyak warga yang tetap ngotot untuk tetap masuk kelokasi wisata. Namun sebagian diantaranya bersedia disuruh putar balik.
"Kalau cuma unsur pemuda dan masyarakat sekitar lokasi yang saja yang menjaga, kami tidak bisa tegas, malah masyarakat bisa ribut nantinya," ungkap Rian.
Hal serupa juga di tuturkan salah seorang pengunjung di Pantai Sasak, Rahman mengatakan meski tidak begitu ramai ia dan rekannya tetap mengunjungi tempat wisata itu.
"Kami masuk ke lokasi pantai bukan dari akses jalan utama, ada jalan dari arah jalan Poros Mahakrya menuju Kampung Pondok Sasak, kami juga dimintai uang sumbangan katanya dari penjaga kebersihan pantai. Ujarnya.
Lebih lanjut di katakanya, beberapa warung tetap buka kemudian penjual mainan dan lain sebagainya. "Tidak seramai biasanya, namun kami tidak mendapati petugas yang menyuruh untuk meninggalkan lokasi pantai." Tambahnya.
Tidak jauh berbeda, di lokasi Pantai Muara Binguan juga didapati pemandangan serupa.
Meski akses utama melalui jalan PT. PMJ yang diperuntukan bagi karyawan dan masyarakat sekitar, warga luar tetap masuk kelokasi pantai melalui akses jalan lain (alternatif) yakni via perkebunan masyakat sekitar pantai.
Sebut saja Abdul, salah seorang pengunjung menutrkan ia beserta keluarga dan rekanya nekat berwisata dikarenakan warga lainya juga bepergian berwisata.
"Walau askses jalan Via PT. PMJ dijaga ketat Satpam kami tetap bisa masuk dari jalan lain. Ya kalau tetangga saja bisa pergi kenapa dengan kita." Pungkasnya.
Tidak sedikit dari masyarakat beranggapan dengan memakai Masker mereka akan terbebas dari ancaman Covid-19. Perlunya keseriusan Pemerintah Daerah Pasbar untuk melakukan sosialiasi, penjagaan bahkan penindakan sesuai dengan aturan PSBB akan menjadi solusi terbaik.
Sementara itu Jubir Tim Gugus Tugas Covid-19 Pasbar, dr. Gina Alecia, dalam Pers Rilisnya melaporkan Update data pemantau sampai hari ini Total Kumulatif ODP (Orang Dalam Pemantauan) bertambah sehingga menjadi 265 Orang, dimana 252 orang sudah selesai pemantauan dan 13 orang masih dalam pemantauan.
“Sedangkan total kumulatif PDP (Pasien Dalam Pengawasan) masih tetap 13 orang, sementara Hasil swab menjadi 13 orang negatif, karena hasil swab sebelumnya atas nama Alm (S) asal Wonosari sudah keluar dan hasilnya Negatif, sedangkan Sehat 9 orang, Meninggal 4 orang,” Jelas Gina.
#son