Ini yang Dibahas Pansus I DPRD Padang Saat Kunjungi Bantul, DIY
Betrans.Padang.Pansus I DPRD Kota Padang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, 8 Oktober 2019.
Rombongan Pansus I yang dipimpin oleh Koordinator Arnedi Yarmen terdiri dari Elly Trisyanthi selaku Ketua Komisi I, Budi S, Pun Ardi, Salisma, Jakfar, Manuver Putra Firdaus, Jumadi, Mukhriwan, dan Rustam Effendi.
Rombongan didampingi oleh Asisten I Setdako Padang Edi Hasmy, Kepala Inspektorat Corry Saidan dan sejumlah staf.
Rombongan Pansus I yang dipimpin oleh Koordinator Arnedi Yarmen terdiri dari Elly Trisyanthi selaku Ketua Komisi I, Budi S, Pun Ardi, Salisma, Jakfar, Manuver Putra Firdaus, Jumadi, Mukhriwan, dan Rustam Effendi.
Rombongan didampingi oleh Asisten I Setdako Padang Edi Hasmy, Kepala Inspektorat Corry Saidan dan sejumlah staf.
Rombongan disambut oleh Kepala Bappeda Pemerintah Kabupaten Bantul, Isa Budhi. Pada kesempatan itu, Isa menjelaskan, demi mencapai peningkatan ekonomi signifikan, Kabupaten Bantul dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) menetapkan lahan 203 hentare untuk kawasan ekonomi khusus (KEK).
Penetapan KEK ini difokuskan di daerah dengan tingkat warga miskin yang besar di kawasan pantai dan sejumlah situs bersejarah yang berdekatan.
KEK ini dibantu dengan fokusnya dana pembangunan ke lokasi 203 H tersebut mulai dari jalan, jembatan, dan inftrastruktur lainnya secara simultan dan berkesinambungan dengan target terbangunnya sebuah pusat pertumbuhan baru yang besar besaran.
Diharapkan dengan disiapkan lahan dan sejumlah dana pendamping, maka Pemkab Bantul dapat menggaet dana pusat agar lebih besar mendukung pembangunan pusat kegiatan baru tersebut sehingga dalam 5 tahun ke depan meningkatkan PAD dengan jumlah sangat besar.
Menurut anggota Pansus I, Budi Syahrial, untuk kondisi topografi daerah, Bantul hampir sama dengan Kota Padang. Bantul berpenduduk 900 ribu jiwa, dengan total APBD Rp2,2 triliun dan PAD baru Rp400 Miliar.
"Pemkab Bantul dengan fokus membangun KEK tersebut berharap mampu menurunkan angka kemiskinan 50 persen dari 130.000 jiwa menjadi 60.000 jiwa dengan menggaet sebanyaknya dana pusat lewat penetapan kawasan KEK itu," ujar Budi.
Penetapan KEK ini difokuskan di daerah dengan tingkat warga miskin yang besar di kawasan pantai dan sejumlah situs bersejarah yang berdekatan.
KEK ini dibantu dengan fokusnya dana pembangunan ke lokasi 203 H tersebut mulai dari jalan, jembatan, dan inftrastruktur lainnya secara simultan dan berkesinambungan dengan target terbangunnya sebuah pusat pertumbuhan baru yang besar besaran.
Diharapkan dengan disiapkan lahan dan sejumlah dana pendamping, maka Pemkab Bantul dapat menggaet dana pusat agar lebih besar mendukung pembangunan pusat kegiatan baru tersebut sehingga dalam 5 tahun ke depan meningkatkan PAD dengan jumlah sangat besar.
Menurut anggota Pansus I, Budi Syahrial, untuk kondisi topografi daerah, Bantul hampir sama dengan Kota Padang. Bantul berpenduduk 900 ribu jiwa, dengan total APBD Rp2,2 triliun dan PAD baru Rp400 Miliar.
"Pemkab Bantul dengan fokus membangun KEK tersebut berharap mampu menurunkan angka kemiskinan 50 persen dari 130.000 jiwa menjadi 60.000 jiwa dengan menggaet sebanyaknya dana pusat lewat penetapan kawasan KEK itu," ujar Budi.