Tiga Isu yang Disampaikan Presiden Jokowi Saat Bertemu Parlemen Vietnam
Betrans,HANOI, -- Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Majelis Nasional
Vietnam Nguyen Thi Kim Ngan di Hanoi, Rabu, 12 September 2018. Dalam
pertemuan tersebut Presiden menyampaikan tiga isu terkait hubungan kedua
negara.
Pertama, Presiden menyambut baik kerja sama antarparlemen
Indonesia-Vietnam. Hal ini menurut Presiden perlu terus ditingkatkan
termasuk melalui saling kunjung dan kerja sama erat di forum
antarparlemen kawasan dan internasional.
"Kerja sama antar parlemen yang baik akan memperkaya hubungan Kemitraan
Strategis Indonesia-Vietnam. Saya harap kerja sama parlemen juga dapat
mempromosikan prinsip-prinsip demokrasi di kawasan," kata Presiden.
Isu kedua yang disampaikan Presiden adalah penguatan hubungan kemitraan
strategis yang perlu terus diperkuat. Salah satunya, kemarin telah
ditandatangani Rencana Aksi Implementasi Kemitraan Strategis
Indonesia-Vietnam periode 2019-2023.
Presiden menuturkan rencana aksi memperluas bidang kerja sama kemitraan
Indonesia-Vietnam seperti inovasi industrial dan _intellectual
property_, ekonomi kreatif, ekonomi digital, serta pengembangan sumber
daya manusia dalam rangka menghadapai Revolusi Industri 4.0.
"Keberhasilan implementasi rencana aksi akan bantu kita hadapi ekonomi
global yang terus tidak menentu. Untuk itu saya harap dukungan dari Yang
Mulia dan parlemen Vietnam," lanjutnya.
Isu ketiga adalah kerja sama sosial budaya. Menurut Presiden kerja sama
_people-to-people_ akan mempererat hubungan masyarakat secara nyata.
"Untuk itu Indonesia-Vietnam perlu tingkatkan konektivitas kedua negara," katanya.
Dalam bidang ini, Presiden juga menyambut baik implementasi dari kerja
sama _sister city/sister province_ seperti pembentukan Ba Ria Vung Tau
Trade Center di Kota Padang. Selain itu juga pertemuan bisnis antar
pengusaha dari Kota Ba Ria, Vung Tau dan Padang, Sumatera Barat, dan
kerja sama dalam penataan ruang kota, ruang terbuka hijau, konservasi
situs bersejarah, dan manajemen kota satelit.
"Kerja sama seperti ini juga akan meningkatkan interaksi antar masyarakat kedua negara," ucap Presiden.
Pada awal sambutannya, Kepala Negara tak lupa menyampaikan ucapan
selamat atas peringatan ke-73 Hari Nasional Vietnam pada tanggal 2
September 2018. Ia pun mendoakan agar perdamaian dan kemakmuran
senantiasa menyertai rakyat Vietnam.
"Indonesia dan Viet Nam merupakan satu keluarga besar ASEAN.
Persahabatan antara kedua negara terjalin sejak masa Presiden Soekarno
dan Presiden Ho Chi Minh," kata Kepala Negara.
Apresiasi Prestasi Indonesia di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi
Sementara itu, Ketua Majelis Nasional Vietnam Nguyen Thi Kim Ngan memuji
Indonesia atas prestasinya di berbagai bidang di bawah kepemimpinan
Presiden Joko Widodo. Kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 adalah
salah satunya.
"Saya juga mengucapkan selamat kepada Indonesia yang telah terpilih
sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB masa bakti 2019-2020 dan
kepemimpinan Indonesia di kawasan," kata Ketua Majelis Nasional Vietnam.
Pada kesempatan ini atas nama pemerintah Vietnam, Ketua Majelis Nasional
Vietnam mengucapkan rasa bela sungkawa atas bencana gempa yang
mengguncang Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu.
"Turut berduka atas semua kerugian yang terjadi di Lombok akibat gempa
bumi. Kami berbagi rasa dengan penduduk Indonesia," ucapnya.(ul)
Hanoi, 12 September 2018
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin