Pemko Padang Panjang Bakal Memecakan Rekor Muri Lagi
Betrans, Padang Panjang ~ Setelah pemecahan Rekor Muri Festival Cangkuak, kini Pemerintahan Kota Padang Panjang melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang akan memecahkan rekor MURI dalam menciptakan puisi di tingkat sekolah.
Acara menciptakan puisi tingkat sekolah ini dilaksanakan di sekolah masing – masing. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Alvi Sena, ST, MT diruang kerjanya, kemaren.
"Benar sekali, kita akan memecahkan rekor MURI menciptakan puisi di tingkat sekolah, selama ini rekor muri tersebut dipecahkan oleh Kota Bogor sekarang akan dipecahkan oleh Kota Padang Panjang," ujar Alvi Sena.
Sebanyak 13.000 siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas akan memecahlan rekor MURI menciptakan puisi yang bertemakan "Bahaya Narkoba".
Seluruh siswa yang mengikuti acara tersebut akan dikumpulkan dihalaman sekolah masing - masing, dengan membentuk suatu formasi. Semua siswa akan diberi waktu selama satu jam untuk menciptakan puisi tersebut.
Penulisan puisi tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 5 mai 2018 pada saat acara puncak temu penyair se-Asia Tenggara sekaligus pencanangan Kota Literasi untuk Padang Panjang dari Perpustakaan Nasional.
Lain hal dengan Ketua Forum Pegiat Literasi (FPL) Muhammad Subhan mengatakan tujuan menciptakan puisi ini tidak hanya untuk memecahkan rekor MURI tetapi juga untuk menumbuhkan minat dan keterampilan siswa dalam menulis serta berkreasi.
"Dengan tema Bahaya Narkoba ini kami ajak seluruh generasi muda mengapresiasikan diri untuk mencintai sastra," ungkap Subhan.
Dalam pembuatan puisi diharapkan seluruh siswa menciptakan puisi sesuai tema yang di sampaikan, artinya mereka tidak menulis kata-kata yang mengandung umpatan, kata kasar serta yang mengandung sara.
Subhan menambahkan saat pembuatan puisi nanti Rekor Muri akan mendatangi beberapa sekolah untuk melihat pelajar yang akan menulis puisi. Sementara itu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga akan memantau melalui bantuan drone.
"Berhubung kegiatan tersebut dilaksanakan di tiap sekolah, jadi hanya beberapa sekolah yang bisa didatangi langsung oleh rekor muri, kami juga akan memantau kegiatan tersebut melalui drone untuk melihat sekolah yang membuat formasi menarik saat menulis puisi", jelas Subhan.
Selanjutnya Sekolah yang membuat formasi menarik pada saat menciptakan puisi itulah yang akan menerima penghargaan, Subhan menyudahi. (ki)
"Benar sekali, kita akan memecahkan rekor MURI menciptakan puisi di tingkat sekolah, selama ini rekor muri tersebut dipecahkan oleh Kota Bogor sekarang akan dipecahkan oleh Kota Padang Panjang," ujar Alvi Sena.
Sebanyak 13.000 siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas akan memecahlan rekor MURI menciptakan puisi yang bertemakan "Bahaya Narkoba".
Seluruh siswa yang mengikuti acara tersebut akan dikumpulkan dihalaman sekolah masing - masing, dengan membentuk suatu formasi. Semua siswa akan diberi waktu selama satu jam untuk menciptakan puisi tersebut.
Penulisan puisi tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 5 mai 2018 pada saat acara puncak temu penyair se-Asia Tenggara sekaligus pencanangan Kota Literasi untuk Padang Panjang dari Perpustakaan Nasional.
Lain hal dengan Ketua Forum Pegiat Literasi (FPL) Muhammad Subhan mengatakan tujuan menciptakan puisi ini tidak hanya untuk memecahkan rekor MURI tetapi juga untuk menumbuhkan minat dan keterampilan siswa dalam menulis serta berkreasi.
"Dengan tema Bahaya Narkoba ini kami ajak seluruh generasi muda mengapresiasikan diri untuk mencintai sastra," ungkap Subhan.
Dalam pembuatan puisi diharapkan seluruh siswa menciptakan puisi sesuai tema yang di sampaikan, artinya mereka tidak menulis kata-kata yang mengandung umpatan, kata kasar serta yang mengandung sara.
Subhan menambahkan saat pembuatan puisi nanti Rekor Muri akan mendatangi beberapa sekolah untuk melihat pelajar yang akan menulis puisi. Sementara itu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga akan memantau melalui bantuan drone.
"Berhubung kegiatan tersebut dilaksanakan di tiap sekolah, jadi hanya beberapa sekolah yang bisa didatangi langsung oleh rekor muri, kami juga akan memantau kegiatan tersebut melalui drone untuk melihat sekolah yang membuat formasi menarik saat menulis puisi", jelas Subhan.
Selanjutnya Sekolah yang membuat formasi menarik pada saat menciptakan puisi itulah yang akan menerima penghargaan, Subhan menyudahi. (ki)