Wagub Resmikan Pasar Ikan Higienis di Sikakap
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat pada acara Penyerahan
Bantuan Kapal Ikan, Rumah Nelayan dan peresmian Pasar Ikan Higenis di
Sikakap Kepulauan Mentawai.
Hadir dalam kesempatan tersebut , Dirjen Pengelolaan Ruang Laut
Bramantio , Kepala Perum Perikanan Indonesia Rusyianto, Bupati Ydas
Sabaggalet, Kadis Perikanan Kelautan Ir. Yosmeri, Kadis Perhubunvan
Drs. Amran, serta beberapa staf Dinas Kelautan pemprov. Sumbar dan
Beberapa Pejabat dilingkungam Pemkab Mentawai.
Wagub Lebih Lanjut menyampaikan, kita Berterim kasih ke pemerintah
pusat yang telah memberikan perhatian besar dal pengembangam itu, baik
dalam rencana pembangunan Trans Mentawai Laut dan Trans Mentawai Darat.
Yang kedua-duanya akan bersinergis dalam memajukan pembangunan di
Mentawai.
Kita menyadari postensi masyarakat Mentawai, pisang, coklat, talas,
dan kopra yang saat ini terkendala dengan masalah tranpostasi. Seperti
harga pisang satu sikat harganya 15.000, ketika melakukan kunjungan
kerja di Tiniti Barat Daya Siberut, sementara biaya transportasinya
membawa keluar lebih Rp. 50.000, sehingga masyarakat tidak sangup lagi
menjual, berapa lagi mau dijual, ungkap Nasrul Abit sedih.
Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan, hari ini kita sangat senang dengam
semangat Bupati yang ingin memajukan pembangunan pertumbuhan ekonomi
dengan memanfaatkan potensi laut yang cukup ber . Ada ikan Tuna,
Cakalang, Lopster, Grapu serta jenis ikam lainnya.
Oleh karena itu kita meminta melalui Kementerian Kelautan kepada Perum
Perikanan Indonesia agar melakukan pelatihan pernangkapan ikan tuna
bagi masyarakat nelayam di Mentawai.
Dan berharap potensi ikan Mentawai dapat diterima Perum Perikanan
Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan
Mentawai.
Oleh karena itu pembangunan pengembangan potensi laut sebagai upaya
mengeluarkan Mentawai dari daerah Tertingga dan Termiskin, sehingga
Mentawai dalam beberapa Tahun kedepan Mentawai keluar dari daerah
tertinggal, Pemprov Sumbar siap memfasilitasi, memback up kerjasam
Perum Perikanan Indonesia dengan Pempkab Mentawai, pinta Nasrul Abit.
Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan, saat dalam hitungan ada sekitar 2,4 Triliun kebutuhan pembiayaan cepatan pembangunan .
Dan saat ini juga Sumatera Barat telah memiliki perda Zonasi, yang
telah memetakan potensi zona laut Sumbar sesuai dengan kebutuhan
peruntuknya.
Dan karena Kepulauan Mentawai merupakan daerah terluar Bagian Barat
Indonesia, potensi laut yang cukup luas ini perlu dilakukan
pengawasan, terutama kegiatan nelayan yang melakukan penangkapan ikan
dengan cara-cara merusak karang, lewat bom dan illegal fishing.
Atas nama pemerintah provinsi Sumatera Barat meminta bantuan satu unit
kapal pengawasan yang memiliki kecepalan 38 not/perjam, harap Nasrul
Abit,
Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Bramantio dalam kesempatan
menyampaikan, pemerintah pusat menitik beratkan pembanguan pada
daerah-daerah titik terluar sebagai bahagian dalam menjaga keutuhan dan
kedaulatan Republik Indoesia dari pinggir.
Pulau-pulau terluar sebagai garda terdepan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu pemerintah akan memberikan perhatian dalam memajujan
daerah terluar sesuai dengan potensi terutama potensi laut.
Ada tiga buah pulau tetluar di Kepulauan Mentawai dari 111 pulau di
Indonesia. Untuk itu mohon dukungan dan peranserta masyarakat dalam
pembangunan potensi kelautan untuk kesejateraan masyarakat, ujarnya.
Bupati Yudas dalam kesempatan itu menyampaikan, pemkab Mentawai
bertekad akan memanfaat potensi laut dalam memacu pertumbuhan ekonomi
daerah.
Dengan potensi laut yang begitu besar tentu juga akan menjadi kekuatan kemajuan masyarakat Mentawai nantinya.
Kita amat berterima kasih atas segala bantuan yang mengalir ke Mentawai
tahun ini, baik dari penerintah pusat dan pemerintah provnsi Sumatera
Barat.
Dukungan kerjsama dengan berbagai pihak, terutama dengan Perum
Perikanan Indonesia, pelatihan, pemberian kapal, serta kerjsama jual
beli ikan tentu akan berdampak besar dalam kemajuan Mentawai.
Saya bermimpin, ingin Sikakap ini menjadi pusat ekspor ikan terbesar wilayah barat Indonesia, harap Yudar bersemangat.
Bantuan yang diserahkan dalam acara ini antara lain, dari Kementrian
Kelautan melalui program SKPT th. 2017, bantuan kapal ikan 5 GT
sebanyak 15 unit, bantuan alat tangkap gilnet millenium 15 unit,
Coolbok kapasitas 1 ton 5 unit, Mobil pick up pengangkut es 1 unit,
jalan dan talut pelabuhan sepanjang 40 meter.
Bantuan bidang Perikanan Budibuya, penyimpanan infrastruktur di BBaiP Sikakap. Dan bantuan peningkatan produksi budi daya .
Sementara bantun dari Pemprov Sumbar, pembanguan rumah nelayan 8 unit,
pembangunan pasar ikan, pabrik es kapasitas 15 ton 1 unit dan
pembangunan jalan dan drainase. Hms