Raker Komisi II DPRD Bersama Dinas Perdagangan Kota Padang
Berans,Padang
~ Komisi II DPRD Kota Padang membidangi Pendapatan dan Perekonomian,
laksanakan rapat kerja perdananya bersama Dinas Perdagangan Kota Padang
dalam rangka menyamakan presepsi dan memulai melihat evaluasi target
pendapatan di 2017 dengan target pendapat di 2018, dilantai II gedung
DPRD Padang.
Ketua Komisi II, Gustin Pramona
mengatakan, rapat kerja komisi II bukan hanya sekedar membahas tentang
pendapatan retribusi saja, namun dalam hal ini juga untuk menyamakan
presepsi baik itu dengan Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan serta
dinas lainnya yang merupakan mitra kerja komis II.
"Tentunya kita ingin mengetahui
bagaimana kinerja atau program OPD, apa - apa saja persoalan yang ada
dilapangan, untuk mengevaluasi serta menyelesaikan persoalan yang ada, "
ujar Gustin Pramona , usai rapat kerja dengan Dinas Perdagangan Kota
Padang.
Ia juga mengatakan, komisi II
tentu mendorong apa - apa program yang ditawarkan dinas terkait, selama
itu positif untuk kemajuan perekonomian kota padang, ya pasti kita
support. Seperti program yang disampaikan DInas Perdagangan menjadikan
Pasar Raya Padang sebagai pusat perdagangan dan seni di Sumatera Barat.
Kita juga mengharapkan Dinas
Perdagangan dapat menggenjot pendapatan yang diperoleh dari retribusi
dengan banyaknya titik - titik pasar yang ada di Kota Padang selain di
pasar raya padang saja. Dinas terkait juga harus bisa menciptakan
kondisi pasar yang aman, nyaman dari tuan takur, premanisme (mafia
pasar,red) bagi pedagang maupun konsumen yang akan melakukan transaksi
dikawasan pasar " ungkapnya.
Koordinator Komisi II, Wahyu
Iramana Putra menyampaikan, rapat kerja ini untuk evaluasi target
pendapatan di 2017 dengan target pendapat 2018. Hal ini melihat bahwa
Dinas Perdagangan mengarah pada potensi sumber pendapatan yang jika
betul - betul dikerjakan dengan baik tentu akan bisa mencapai target
pendapat yang disepakati, setidaknya mendekati dari target.
Makanya kata Wahyu, untuk Dinas
Perdagangan sendiri, kita menginginkan rincian pendapatan yang diperoleh
bukan dari pendapatan retribusi pasar raya padang saja. Kita ketahui
kan banyak titik - titik pasar lainnya,seperti pasar Lubuk Buaya, pasar
Bandar Buat, pasar Setiba Naggalo dan pasar - pasar satelit lainnya,
dan ini harus kita ketahui sampai seberapa pencapaian pendapatan
retribusinya. Tapi saat ini dari Dinas Perdagangan belum bisa memberikan
rincian tersebut.
"Hal ini kita tegaskan, karena
target pendapatan untuk Dinas Perdagangan di 2018 sebesar Rp18 milyar,
sementara di 2017 saja hanya tercapai sebesar Rp 5,2 milyar dengan
target Rp15 milyar, kan masih jauh pencapaian targetnya," ujar Wahyu.
"Kita ingin Komisi II punya
program, kapan perlu dilakukan evaluasi sekali tiga bulan dan
dilaksanakan uji petik, sebagai salah satu tugas dan fungsi pengawasan
di DPRD. Kita tentu mendukung program- program dari Dinas Perdagangan
selama itu menghasilkan pendapatan tentu kita berikan apresiasi," ungkap
Wahyu.
Sementara anggota Komisi II,
Faisal Nasir mengatakan, kita akui semenjak pasar dibawah pimpinan Kadis
Endrizal, tidak kita pungkuri sudah jauh banyak perubahan, kita
apresiasi untuk itu. Namun kita masih menyayangkan masih banyak pedagang
yang berjualan dibawah sementara fasilitas sudah ada. Jika ditegaskan
tidak ada satupun pedagang lagi yang berada dibawah, maka konsumen pasti
mencari keatas, namun ini perlu keseriusan pengawasan dari petugas.
Kemudian informasi yang di
peroleh bahwa tempat yang disediakan yakni los atau kios yang ada saat
ini dikeluhkan pedagang. Dibuat kok ukuran kecil - kecil sekali dan ada
juga satu orang yang bisa memiliki hingga 6 petak los, ini kan ada
permainan namanya, " pungkasnya.son