Gubernur Irwan Prayitno,Harapkan Jurnalis Memantau Masalah lingkunggan Hidup
Pemerintah Sumatera Barat sangat komit untuk menjaga
lingkungan, terutama hutan. Dengan keseriusan tersebut, Sumbar salah satu
daerah yang paling banyak mendapatkan penghargaan terkait lingkungan, Hal ini
dikatakan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang membuka secara resmi seminar
edukasi lingkungan bagi wartawan dalam rangka menyambut Hari Pers Nasional
(HPN) 2018.
Irwan Prayitno
mengungkapkan, saat ini masih ada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang
tidak paham dengan aturan lingkungan, bahkan ada yang tidak mau tahu."Ini
adalah langkah baik dalam menyatukan cara pandang yang sama terhadap
lingkungan, sehingga kita sama-sama dapat menjaga lingkungan," sebut
Gubernur Irwan Prayitno pada pembukaan kegiatan tersebut.
Menurutnya, jika tidak ada satu pandangan dalam melihat satu
persoalan, maka akan menghasilkan penilaian yang berbeda pula. Untuk itu
seandainya media satu pandangan, maka semua persoalan terkait lingkungan dapat
diatasi dengan baik.
"Ada yang mengaku aktivis, asal menentang saja. Tidak
paham, ada yang pura-pura tidak paham. Kalau sudah begitu susah. Untuk itu
dengan adanya wawasan lingkungan hidup yang diberikan pada wartawan, dapat
menciptakan informasi yang tepat terkait lingkungan. Karena media menjadi
sumber informasi yang berpengaruh bagi masyarakat,” ungkapnya.Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Siti Aisyah
menyatakan, ini merupakan upaya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar dalam
memberikan tambahan ilmu bagi awak media. Dimana, isu lingkungan ini sangat
strategis, sehingga nanti adanya penjelasan tambahan kepada awak media dalam
menambah referensi isi pemberitaan yang akan disampaikan kepada masyarakat.
Pada kegiatan seminar
dengan tema jurnalis lingkungan membangun kesadaran dan empati
masyarakat terhadap lingkungan tersebut, juga dilakukan kegiatan peninjauan ke
lapangan.
Tinjauan lapangan ke beberapa titik di Kota Padang
diantaranya dilakukan di bawah jembatan Siti Nurbaya kawasan Sungai Batang
Arau, dan memantau di kawasan jembatan aliran sungai tepat di bawah jembatan
Ujung Tanah. Lubuk Begalung. Dari kegiatan itu wartawan diminta mengindifikasi
isu terkait dampak lingkungan yang ada di lokasi kunjungan . Hampir satu jam para awak media yang ikut seminar
edukasi langsung kelapangan dan melihat beberapa lokasi yang cukup
menarik untuk dibahas. Para juga diberi kesempatan untuk mengambil
gambar yang cukup menarik tentang pencemaran sungai Batang Arau hingga
ke hulunya.
Usai dari lokasi peninjauan, para awak media kembali ke Hotel Pangeran
Beach membahas hasil yang diperoleh dilapangan tersebut. Dari hasil
peninjauan tersebut, Siti Aisyah minta pendapat serta topik apa saja
yang cukup menarik dan perlu dikaji untuk edukasinya.
Memang ada beberapa sorotan tentang kondisi Batang Arau dari hulu hingga
hilir, yang banyak sampah pelastik dan juga beberapa sedimen yang
menumpuk membuat pendangkalan termasuk munculnya beberapa pulau hasil
tumpuk dari sedimen tersebut.son