Andree Alagamar Terima Penghargaan Produktivitas Siddhakarya Terbanyak di Sumatera Barat Tahun 2024
Betrans, Padang – Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Alagamar, dengan bangga menerima Penghargaan Produktivitas “Siddhakarya” tingkat Provinsi Sumatera Barat 2024, yang diberikan kepada lima perusahaan dari Kota Padang. Kelima perusahaan tersebut terdiri dari tiga perusahaan dalam kategori unggul, yaitu PT Statika Mitra Sarana, UMKM Tenggang Raso, dan RSIA Meditama, serta dua perusahaan dalam kategori berkembang, yakni PT Andalan Mitra Prestasi dan Perumda Padang Sejahtera Mandiri.
Penghargaan ini diserahkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, dalam seremoni penghargaan yang berlangsung pada Rabu (30/10) malam. Penyematan Pin Siddhakarya secara langsung kepada perwakilan perusahaan menjadi simbol apresiasi tinggi dari pemerintah atas kinerja dan produktivitas yang konsisten dari berbagai sektor usaha di Sumatera Barat, terutama Kota Padang.
Padang Terdepan dalam Produktivitas Perusahaan
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Andree Alagamar menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian ini. Ia menyebut bahwa Kota Padang mencatatkan prestasi sebagai wilayah dengan jumlah penerima Penghargaan Siddhakarya terbanyak di Sumatera Barat, yaitu lima dari total sepuluh penerima. Hal ini, menurut Andree, menunjukkan komitmen perusahaan di Padang untuk mematuhi peraturan sekaligus meraih prestasi yang diakui secara provinsi.
“Ini adalah bukti bahwa perusahaan-perusahaan di Padang terus berupaya menjaga produktivitas, ketaatan, dan berorientasi pada pencapaian yang tinggi. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Disnakerin Padang atas pembinaan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan ini. Dari lima perusahaan, kita akan mengusulkan tiga sebagai nominasi di tingkat nasional. Mohon doa agar setidaknya satu bisa menang,” ungkap Andree.
Dukungan Gubernur Sumbar untuk Peningkatan Produktivitas
Plt Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, turut memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah yang berperan aktif dalam membina perusahaan-perusahaan produktif. Menurutnya, perhatian pemerintah kota dan kabupaten sangat penting untuk mendukung pencapaian Siddhakarya di daerah masing-masing. Dalam kesempatan tersebut, Audy juga menyampaikan beberapa tantangan ekonomi yang masih dihadapi oleh Kota Padang, termasuk tingginya angka pengangguran yang menjadi masalah struktural.
“Kota Padang adalah kota dengan jumlah universitas terbanyak kedua di Sumatera setelah Medan. Setiap tahun, banyak lulusan baru yang mencari pekerjaan, yang akhirnya berkontribusi pada angka pengangguran baru,” ujar Audy.
Audy menyoroti bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi di Padang bukan berasal dari kota tersebut. Mereka datang dari berbagai wilayah di Sumatera Barat dan bahkan dari luar provinsi.
“Setengah dari mereka bukan ber-KTP Padang. Ada yang berasal dari luar Sumatera Barat, ini menjadi tantangan tersendiri,” lanjutnya.
Kendala Industri dan Solusi bagi Tenaga Kerja Padang
Audy juga mengakui bahwa Sumatera Barat menghadapi kesulitan dalam menarik investasi industri besar. Kondisi demografi serta persebaran penduduk dianggap sebagai salah satu faktor yang menyebabkan industri cenderung memilih daerah dengan jumlah penduduk yang lebih tinggi.
“Industri biasanya masuk ke daerah dengan populasi besar, dan Sumatera Barat secara demografi memang berbeda dari beberapa wilayah lainnya,” ungkapnya.
Sebagai alternatif, Audy menyarankan agar lulusan baru dan tenaga kerja di Sumatera Barat dibekali keterampilan yang memungkinkan mereka bersaing di luar negeri. Ia mengusulkan peningkatan pelatihan bahasa asing dan keterampilan teknis yang relevan, agar angkatan kerja asal Sumatera Barat mampu bekerja di negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan Timur Tengah.
“Orang Minang memiliki budaya merantau, sehingga bekerja di luar negeri bisa menjadi pilihan yang sesuai dengan karakter masyarakat Minang. Selain itu, dengan bekerja di luar negeri, mereka dapat mengirimkan penghasilan mereka ke kampung halaman, yang secara tidak langsung berkontribusi pada perekonomian daerah,” paparnya.
Menurut Audy, meningkatkan daya saing tenaga kerja melalui keterampilan khusus menjadi langkah strategis dalam menghadapi keterbatasan lapangan kerja di daerah. Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan lembaga pelatihan dan agen tenaga kerja yang terpercaya, guna memaksimalkan penyaluran tenaga kerja ke luar negeri secara legal dan aman.
Dengan perolehan penghargaan Siddhakarya, pemerintah Kota Padang berharap dapat terus mendukung perusahaan-perusahaan agar semakin produktif, sekaligus menginspirasi sektor usaha lain untuk terus meningkatkan daya saing.
(Mond)