Acara basuh kaki Pengulu Melayu Koto Tangah diwarnai Demo
Betrans.com Sumbar - Acara Basuh kaki pengulu melayukoto tangah Maswan Nursu,ud Dt Sigolabih, SS diwarnai Protes dan demo dari kemenakan datuk batuah yang digelar di balai adat balai gadang sabtu 16/10 2021
Batagak pegulu merupakan upacara adat minangkabau dalam rangka meresmikan seseorang menjadi penghulu. Dalam hal ini pengangkatan atau peresmian penghulu tidak dapat dilakukan oleh keluarga yang bersangkutan saja. Peresmian haruslah berpedoman kepada petitih adat “maangkek rajo, sakato alam, maangkek penghulu sakato kaum”. Tata tertib meresmikan penghulu dimulai dari rapat atau mufakat kaum, kemudian dibawa kehalaman yang artinya dibawa masalahnya ke dalam kampung lalu diangkat ke tingkat suku dan akhirnya di bawa dalam kerapatan adat nagari (KAN). Yang berhak memasangkan deta panghulu (tutup kepala kebesaran penghulu) yang baru diangkat ialah pucuk adat.
Pengangkatan penghulu dapat juga dilakukan dengan pedoman iduik bakarilaan, mati batungkek mati artinya, jika seseorang penghulu sudah tidak mampu lagi menjalankan tugasnya, mungkin karena kesibukan lain/mungkin karena kesehatan tidak mengizinka/mungkin karena bekerja di rantau dan sebagainya, maka dia boleh menyerahkan jabatan itu kepada calon penggantinya. Biasanya calon pengganti itu ialah kemenakannya (putra saudara perempuannya) yang sudah dewasa.
Namun yang terjadi pada pengangkatan pengulu melayu koto tangah diduga melanggar ketentuan adat dan tidak sah
Pasalnya empat ninik datuk melayu yang terdiri dari puncak ganiang,singo labiah ,sungai labiah dan datuak batuah.salah kaum ninik datuk batuah tidak merestui pengangkatan pengulu tersebut.
Karena menurut afrizal dari kaum datuk batuah pengankatan pengulu suku melayu tersebut melanggar ketentuan adat dan tidak sah. Karena telah terjadi perampasan sako kaum datuk batuah oleh saudara sapparudin yang merupakan pengusaha toko bangunan dan juga diploper tersebut.
Bahkan menurut Afrizal dari kaum ninik datuk batuah menduga pihak KAN ada permainan Kospirasi dengan Sapparudin dan calon pengulu melayu tersebut.
Dugaan tesebut dilandasi kaum ninik datuk batuah sudah melayangkan protes jauh hari melalui surat yang ditanda tangani kaum datuk Batuah namun tidak direspon pihak KAN . Acara Basuh Kaki tetap dilaksanakan.
Bahkan saat acara basuh kaki yang diselenggarakan di balai adat koto tangah di balai gadang terebut di demo oleh puluhan kemenakan datuk labih namun acara basuh kaki tetap di lansungkan.
"Kami tidak menghalangi pengangkatan pengulu tapi kami tidak terima kami dikicuh dinantarang karena sebagai kaum datuk batuah terkesan sako kami dihilangkan" ujar Afrizal kepada media ini
Kami akan melaporkan keranah hukum karena sebagai kaum datuk batuah kami tidak terima kami dikicuh dinan tarang sako kami di hilangkan lanjut Afrizal
Sementara ketua KAN Ahlidir Dt rajo mudo terkait protes kaum datuk labih mengatakan sifat yang dimiliki anak kemenakan koto tangah adalah pituah gading artinya tidak ada gading yang tak retak , Namun retak tidak membawa pecah . dan juga kita koto tangah adalah orang yang beradat semua biss diselesaikan secara adat" ujar Dt rajo mudo