"Nagari Mobile Banking" Inovasi Layanan Bank Nagari
Betrans.com, Padang (Sumatera Barat)--Bank Pembangunan Daerah (BPD)
atau yang dikenal dengan Bank Nagari terus berinovasi. Dimana pada beberapa
waktu lalu, Bank Nagari kembali meluncurkan produk "Layanan Nagari Mobile
Banking" yang bertujuan untuk menjawab kebutuhan masyarakat di era digital
yang menginginkan kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan,
Ini disampaikan Direktur Utama Bank Nagari, Dedy Ihsan pada
acara Panel tentang Mobile Banking yang digelar dalam rangka peluncuran Nagari
Mobile di salah satu hotel Kota Padang, Rabu (7/11/2018).
Menurut Dedy, transformasi digital Banking kini mutlak dikembangkan
oleh perbankan, tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi namun juga menggaet
nasabah baru, terutama kids zaman now. Yaitu, para generasi milenial karena
mereka menyukai serba instan, mudah, murah, dan cepat.
Dan sebagai imbasnya, tentunya melalui layanan ini, semakin
dapat menambah nasabah dan membuat nasabah semakin loyal, karena para nasabah
tidak perlu lagi datang ke ATM. Sebab hanya melalui ponsel genggam, mereka
dapat pelayanan yang mudah dan aman.
Selalain itu, aplikasi yang diunduh lewat playstore/appstore
menjadi pilihan nasabah, terutama kaum milenial karena memudahkan mereka
melakukan pembayaran tagihan kartu kredit/asuransi, transfer dan membayar
pembelian e-commerce yang kini menjadi trend berbelanja konsumen serta
melakukan top up digital payment seperti gopay dan grabpay.
Kita berharap, kepercayaan golongan milenial terhadap Bank
Nagari lebih meningkat seiring bertambahnya fitur transaksi karena mereka menyukai
fitur yang mempermudah aktivitas baik untuk bekerja atau sekadar hiburan.
Direktur Keuangan Bank Nagari Muhammad Irsyad turut menambahkan,
bahwa peluncuran "Nagari Mobile Banking" seiring dengan Revolusi
Industri 4.0 yang digaungkan Presiden Joko Widodo. Pasalnya kita bicara
teknologi atau digitalisasi perbankan tentu arahnya bagaimana pelayanan
semaksimal mungkin untuk customer. Bank Nagari juga akan seperti itu dikaitkan
dengan Revolusi Industri 4.0.
Dan setiap kegiatan perbankan harus mengarah ke teknologi,
sehingga transaksi di masyarakat tidak ada halangan. "Kita juga sudah
sejajar dengan yang lainnya melayani nasabah selama 24 jam. Kita mulai
melakukannya. Tidak perlu ke bank, ke teller, tanda tangan, cukup di genggaman
saja," tandasnya.
Irsyad
menyebutkan, layanan digital tersebut meliputi penyediaan uang elektronik
N-money, Nagari SMS banking, pengelolaan keuangan Nagari Cash Management,
Nagari Portal Payment, Auto Debet, dan layanan lainnya.
Irsyad menyebutkan market share Bank Nagari yang mencapai 30% di
wilayah Sumbar merupakan pasar potensial untuk pengembangan layanan keuangan
digital. Dia menargetkan transaksi digital bank milik pemda Sumbar dan 19
kabupaten/kota itu meningkat signifikan
tahun depan.
"Saat ini, secara digital kami sudah 500.000 transaksi
setiap hari, besar sekali. Tumbuhnya sampai empat kali lipat," tukasnya.
Kepala Bank Indonesia Sumbar Endy Dwi Tjahjono mengatakan
pihaknya mengapreasiasi langkah Bank Nagari meluncurkan aplikasi mobile banking
agar terus bisa bersaing dengan bank nasional dan meningkatkan layanan.
Dia mengatakan hampir seluruh bank umum yang beroperasi di
Sumbar sudah memiliki layanan digital, sehingga sangat membantu masyarakat,
lebih aman, nyaman dan efisien.
"Kami terus dorong bank agar memaksimalkan nontunai,
sehingga diharapkan ke depan dengan transaksi nontunai bisa berkontribusi
meningkatkan setengah pertumbuhan ekonomi," bilangnya.
Darwisman, Kepala Perwakilan OJK Sumbar, mengatakan bank perlu
berkolaborasi dengan fintech dan lembaga keuangan digital lainnya untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan layanan.
Menurutnya, ada banyak potensi daerah yang memerlukan sentuhan
industri keuangan dan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dia
mencontohkan sektor pertanian, dimana masih terkendala keterbatasan modal untuk
mengembangkan pertanian, termasuk juga terbatas kemampuan mengakses pasar.
"Ada fintech yang hadir melayani pertanian. Ini petani
terbantu sekali dari modal produksi sampai pemasarannya. Bank juga perlu hadir
di sana, kalau bisa juga punya anak perusahaan di bidang financial
teknologi," bebernya. (dikutip : ps.com/ mi.com