Sinergi Bank Nagari Bersama OJK, Permprov Dan Pemkab Hasilkan Nagari Sejahtera
Keinginan
Provinsi Sumatera Barat untuk menjadi salah satu sumber produksi utama
sapi nasional terus dipacu. Hal ini dibuktikan dengan gencarnya pemerintah
daerah membangun model-model pengembangan peternakan sapi berikut
infrastruktur pendukung dari hulu ke hilir.
Namun sampai
saat ini potensi peternakan sapi Sumbar yang seharusnya bisa menampung 2 juta
ekor sapi, baru bisa terealisasi separuhnya.
Ini
disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, mengungkapkan fenomena di
atas, di Padang, Selasa (19/12/2017), selepas launching Program Nagari Elok
Sejahtera (NES) ke-2 di GOR Rang Agam, Kecamatan Lubuk Basung, Sabtu
(16/12/2017) lalu.
Sebuah program yang terselenggara atas kerjasama Pemerintah Provinsi Sumbar dengan Bank Nagari, Otoritas Jasa keuangan (OJK) dan Pemerintah Kabupaten Agam. Program ini bertemakan integritas peternakan sapi dan perkebunan sawit.
Sebuah program yang terselenggara atas kerjasama Pemerintah Provinsi Sumbar dengan Bank Nagari, Otoritas Jasa keuangan (OJK) dan Pemerintah Kabupaten Agam. Program ini bertemakan integritas peternakan sapi dan perkebunan sawit.
Gubernur
Sumbar, Irwan Prayitno, pada kesempatan itu, mengatakan kegiatan peluncuran
program NES di Agam ini merupakan yang kedua dan selanjutnya akan dilaksanakan
di Alahan Panjang Kabupaten Solok, serta kabupaten/kota lainnya.
“Dengan
demikian, ini akan menggabungkan potensi stekeholter yang ada untuk satu tujuan
yaitu mensejahterakan masyarakat khususnya petani,” paparnya.
Program NES
ini berbasis kemudahan dalam akses keuangan, sehingga sangat membantu
masyarakat terutama yang bergerak di sektor ketahanan pangan yaitu pertanian,
perkebunan, dan perikanan yang terkendala dengan akses pembiayaan, paparnya
lagi.
Irwan
Prayitno mengatakan, program NES ini juga sangat membantu pemerintah daerah
dalam menyelesaikan berbagai permasalahan ketahanan pangan yang ada di Sumbar
dengan dukungan pembiayaan dari perbankan.
Direktur
Utama Bank Nagari, Dedy Ihsan, mengatakan program NES ke-2 di Kabupaten Agam
ini merupakan program gubernur bahwa Sumbar akan ditingkatkan jumlah sapi yang
nantinya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik dan sebagian besar
akan diekspor keluar negeri dalam bentuk rendang.
“Pasar ekspor
tersebut sudah dilakukan oleh gubernur ke beberapa daerah di luar negeri,
seperti ke Australia, Asia Tenggara, Belanda dan sebagainya. Nanti di
Sumbar ini juga akan dibuat beberapa lokasi untuk memproduksi rendang
sehingga dapat mempercepat industrialisasinya,” ujarnya.
Dedy
Ihsan menambahkan, untuk meningkatkan jumlah sapi, maka ditunjuk
Kabupaten Agam untuk meningkatkan jumlah sapi setiap tahunnya dan juga akan
dibuat sentral produksi Direktur Utama Bank Nagari Sumbar.
Dedy Ihsan mengatakan, gerakan NES tersebut, Bank Nagari bekerjasama dengan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), MBS-EC, Pemprov Sumbar dan Agam, sampai saat ini
dana yang sudah dikucurkan mencapai Rp 315 miliar untuk ternak sapi dengan
jumlah 3.867 ekor sapi.
“Ini sebagai
langkah kami untuk meningkatkan ketersediaan sapi, dan daging potong di Sumbar,
dan sampai saat ini, ketersediaan daging sudah mencukupi kebutuhan,” kata Dedy.
Dedy
menyebutkan, jika kelebihan produksi, pihaknya bakal mencarikan pemasarannya.
Seperti diketahui, sudah banyak sapi yang mulai besar, dan ini mudah-mudahan terus
berkembang.
“Dalam
rangkaian NES ke 2 di Lubuk Basung ini, kami juga memberikan edukasi dan
sosialisasi mulai dari budidaya ternak, asuransi, bagaimana beternak sapi yang
menguntungkan, mudahan semua itu bisa menjadi tambah wawasan pada peternak dalam
meningkatkan produksi sapinya,” jelas Dedy.
Tak hanya
itu, pihaknya juga memberikan sejumlah bantuan CSR dalam bentuk saprodi
peternakan, dana pendidikan untuk anak peternak dan petani, dan hal-hal terkait
lainnya.
“Kita juga
membuat MOU dengan BAZ, mudah-mudahan zakat pegawai bank nagari bisadisalurkan
pada mustahik dengan baik,terutama untuk peningkatan produksisapi,” pungkas
Dedy.
Sementara
itu, Wakil Bupati Agam, TrindaFarhan Satria berharap dengan adanyaprogram NES
ini dapat mempercepatminat peternak sapi agar lebihmeningkatkan kualitas
dankuantitasnya.
“Saat ini
kita juga sedang mengembangkanintegrasi antara peternakan sapi dan jagung. Maka
dariitu, kita berharap program NES ini untuk yangberikutnya dapat bertemakan
integrasiantara peternakan sapi danjagung. Mungkin akan kita geser sedikit
keKecamatan Palembayan,” ungkapnya.
Ia juga
mengatakan, program NES jugasejalan dengan programKabupaten Agam yaitu “Agam
Menyemai” yang sudahjalan selama lima tahun belakangan ini.”Agam menyemai ini
merupakan bentuk laindari program provinsi yaitu gerakanpesejahteraan petani,”
ujar Wakil Bupati Agam tersebut.
Setelah
kegiatan launching, dilakukan penyerahan bantuan saprodi peternakan, CSR bedah
rumah, mesin tetas telor solar power untuk program desa mandiri, dan dana
pendidikan kepada anak petani/peternak, serta penyerahan hadiah kepada pemenang
kontes ternak sapi.(sn)