Usai Subuh, Walikota Masuk Pasar
Begitu halnya dengan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo.
Setelah semua jemaah pulang, Walikota bergegas menaiki kendaraan
dinasnya. Jumat (8/9) pagi itu, Mahyeldi nampak segar mengenakan baju
koko putih dipadu kain sarung berwarna cokelat tua.
Belum jauh mobil dinasnya berjalan, tiba-tiba Mahyeldi minta berhenti di depan Balaikota lama. Matanya tertuju ke Pasar Raya. Waktu itu pasar belum begitu ramai.
Belum jauh mobil dinasnya berjalan, tiba-tiba Mahyeldi minta berhenti di depan Balaikota lama. Matanya tertuju ke Pasar Raya. Waktu itu pasar belum begitu ramai.
Begitu turun dari mobilnya, Mahyeldi menyusuri jalan Sandang Pangan. Melihat langsung kondisi pasar.
Meski hanya mengenakan sandal, Walikota merancah becek dan lumpur. Tak peduli kakinya kotor.
Cukup banyak yang ditemui Mahyeldi saat masuk pasar pagi itu.
Pengerjaan drainase di jalan Sandang Pangan masih dalam penyelesaian.
Saru unit eskavator masih berdiri setelah seharian mengeruk isi bandar.
Di samping mobil pengeruk itu teronggok sampah isi bandar tersebut.
Hal ini menjadi perhatian Walikota Padang. Mahyeldi berharap pengerjaan
ini segera rampung. Begitu juga Kepala Dinas Perdagangan Endrizal yang
mendampinginya pagi itu.
Walikota kemudian beranjak menuju jalan
Pasar Baru. Di sini juga tengah dikerjakan pedestrian. Pengerjaan
trotoar yang luas dan nyaman sedang dilakukan. Rencananya, jalur
pedestrian ini menyambung hingga ke jalan Permindo.
Mahyeldi
menyusuri rencana jalur pedestrian itu hingga ke jalan Permindo. Tiba di
jalan Permindo, Walikota dikagetkan dengan suara yang memanggilnya.
"Pak Mahyeldi!," teriak dua orang anak kecil dari atas mobilnya sambil melambaikan tangan.
Walikota kemudian membalas lambaian tangan kedua anak itu yang mencigap
dari jendela pintu mobilnya. Mobil itu kemudian berhenti tepat di depan
Walikota. Kedua anak nampak turun dan langsung menyalami tangan
Walikota.
"Mau kemana?," tanya Mahyeldi kepada kedua anak itu.
"Mau pergi les, Pak," jawab anak itu lantang.
"Rajin-rajin belajar ya," pesan Mahyeldi.
Kedua anak itu serempak mengangguk. Mereka lantas naik mobil. Dari atas
mobil, keduanya kembali melambaikan tangan. Walikota kembali
membalasnya.
Mahyeldi terus melanjutkan jalan kakinya. Warga
yang berpapasan selalu menyalami. Mahyeldi pun menyambut hangat salaman
itu dan menyapa hangat.(Hms)