Walikota Padang: Jurnalis Muslim Agar Counter Berita Hoax
Walikota Padang
H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo melihat, saat ini cukup banyak
pemberitaan sesat atau berita hoax yang beredar di tengah masyarakat.
Pemberitaan ini mempengaruhi masyarakat sebagai pembaca.
"Kita harapkan keberadaan perkumpulan 'Jurnalis Muslim' ini mampu
mengcounter berita yang tak benar tentang Islam," ujar Mahyeldi,
kemarin.
Mahyeldi mengatakan banyak media massa yang saat ini
telah cukup kebablasan. Banyak media yang memberitakan tentang Islam
secara tidak objektif.
"Bahkan menyimpangkan berita, kita berharap keberadaan perkumpulan ini bisa meluruskannya," harap Mahyeldi.
Media massa menurut Mahyeldi merupakan bagian dari dakwah. Ketika salah
memberitakan, risikonya akan ditanggung di dunia dan akhirat.
"Menurut hemat saya, pemerintah harus serius dalam penataan informasi dan media ini," tukas Walikota Padang.
Perkumpulan "Jurnalis Muslim" terbentuk pada 18-19 Juli 2017. Saat
digelar "Simposium Jurnalis Muslim" di Grand Inna Muara Hotel, Padang.
Sementara pada simposium jurnalis muslim, Syeikh Ahmed Bin M Batahf
tampil sebagai pembicara. Dirinya menyebut bahwa media mempunyai peranan
yang sangat penting dalam kejayaan dan keruntuhan suatu negara. Selain
itu, media juga berperan dalam pembangunan.
Diceritakan oleh
Syeih Ahmed Bin M Batahf peranan media dalam mempengaruhi masyarakat
sehingga bisa membuat kejayaan atau keruntuhan bagi negara telah terjadi
di zaman Firaun dan Nabi Musa.
“Media mereka pada saat itu
adalah dengan mengumpulkan orang-orang yang berpengaruh atau tokoh untuk
meminta dukungan,” katanya.
Disebutkanya, meskipun Firaun
memiliki harta dan kekuasaan yang banyak, tetapi ia tetap membutuhkan
media massa untuk melanggengakan pemerintahannya. Selain itu, alat media
massa di zaman nabi tersebut adalah tukang sihir.
“Tukang sihir mempunyai kesamaan dengan jurnalis, karena bisa mengubah pemikiran,” tukasnya.(Hms)