Jangan Karena Kue Lebaran, Lailatul Qadar Terlewat
Tidak saja pagi hingga sore,
'induak-induak' memasak kue pada malam hari. Sehingga kerap lupa dan
bahkan mesti 'absen' melaksanakan shalat tarawih dan beribadah di
masjid.
"Jangan sampai karena kue
lebaran, Lailatul Qadar terlewat," imbau Walikota Padang H. Mahyeldi
Ansharullah Dt Marajo saat berceramah di depan jemaah shalat tarawih di
Masjid Al Furqon, Kelurahan Parak Laweh Pulau Aie Nan XX, Lubuk
Begalung, kemarin ini.
Walikota mengingatkan seluruh jemaah untuk menjaga ibadah di sepuluh malam terakhir. Karena di sepuluh malam terakhir cukup banyak yang didapat. Salah satunya yakni malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar merupakan malam terbaik dari seribu bulan.
Walikota mengingatkan seluruh jemaah untuk menjaga ibadah di sepuluh malam terakhir. Karena di sepuluh malam terakhir cukup banyak yang didapat. Salah satunya yakni malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar merupakan malam terbaik dari seribu bulan.
“Jika dihitung, seribu bulan itu sama dengan 84 tahun. Saat ini sangat
jarang yang berusia 84 tahun. Artinya malam itu hanya hadir sekali
seumur hidup, jadi kenapa kita melalai-lalaikan diri,” ucap Walikota
dalam ceramahnya.
Selain itu, Walikota mengatakan bahwa saat
bulan puasa, Nabi Muhammad SAW memanfaatkan waktunya dengan beribadah.
Alquran dibaca hingga bisa khatam sampai tiga kali dalam sehari.
“Sekarang coba tanya diri kita sendiri, sudah pernahkah kita menamatkan Alquran?” sebutnya di depan jamaah.
Walikota mengajak seluruh jemaah agar memasang niat sejak saat ini. Berniat untuk mampu meraih malam Lailatul Qadar.
"Kita perbanyak iktikaf di masjid dan musala," ajak Mahyeldi.
Tidak itu saja. Dalam ceramahnya, Walikota Padang juga mengimbau
warganya agar menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan sederhana. Tidak
bermewah-mewahan. Mengurangi hal yang tidak prioritas.
Di
penghujung ceramahnya, Walikota memberikan tiga pertanyaan kepada remaja
di masjid itu. Walikota menanyakan surat pada Alquran yang menyatakan
tentang Lailatul Qadar. Pertanyaan tersebut mampu dijawab Nadira dengan
baik.
Kemudian Walikota menanyakan kapan terjadi malam Lailatul
Qadar. Serta empat golongan yang dijamin mendapat jalan yang lurus.
Pertanyaan tersebut lagi-lagi dapat dijawab dengan baik oleh remaja yang
mendengarkan ceramah Walikota tersebut.(Hms)