Dua "Mesin Google" Al Quran Hadir di Padang
Ahmad dan Kamil dijadwalkan berada
di Padang pada 11-13 Juni ini. Keduanya diundang Pemko Padang dan akan
hadir di Masjid Agung Nurul Iman.
Ahmad dan Kamil yang berusia
delapan tahun itu ibarat mesin 'google'. Mampu mengetahui apapun jenis
surat maupun ayat di Al Quran. Dengan berbagai cara apapun hafalannya
diuji, mereka tetap bisa meneruskan penggalan ayat yang dibacakan.
Bahkan dengan membolak-balik Al Quran sekalipun.
Keduanya pernah
diuji Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo beberapa waktu
lalu. Mentor Kamil dan Ahmad dari Pesantren de Muttaqin, Ike Muttaqin,
memegang Al Quran. Ike menanyakan salah satu surat. Setelah Kamil dan
Ahmad mengetahui nama surat tersebut, Ike mulai menguji. Al Quran
dibalik 19 halaman ke depan. Setelah itu dibalik mundur 7 halaman. Ike
menunjuk ayat di baris paling bawah. Subhanallah, keduanya dapat
menjawab. Bahkan kedua hafiz cilik ini dapat membaca mundur beberapa
ayat ke belakang. Walikota Padang pun dibuat takjub.
Walikota
Padang berharap, dengan kedatangan dua hafiz cilik ini akan mampu
memberi dorongan kepada generasi muda. Sekaligus dapat membumikan Al
Quran di Ranah Minang.
“Semoga, dengan menghafal Alquran, akan
menambah kecintaan kita kepada Alquran dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga, Kota Padang memiliki
penghafal-penghafal Alquran yang dimulai dari sekarang hingga masa-masa
yang akan datang,” harapnya.
Berdasarkan fakta yang terlihat,
manfaat menghafal Al Quran sangatlah besar bagi kehidupan manusia.
Misalnya, anak-anak yang dimulai dari kecil dilatih menghafal Al Quran,
rata-rata memiliki kecerdasan. Tak hanya itu, juga dari segi perilaku
rata-rata sangat baik serta lebih konsen dalam menyikapi segala sesuatu.
"Mudah-mudahan, upaya kita ini akan menjadi bahagian yang akan
mendorong banyaknya penghafal-penghafal Al Quran serta hadirnya para
penghafal-penghafal Al Quran di Kota Padang Sumatera Barat ini. Dan itu
pun sesuai falsafah di Minangkabau yakni Adat basandi
Syara'-Syara'Basandi Kitabullah (ABS-SBK) yang harus dilestarikan,”
sebutnya dengan optimis.
Seperti diketahui, Kamil dan Ahmad ditempa di Pesantren de Muttaqin, Jogjakarta. Mereka dimentori oleh Ike Muttaqin.
“Kamil dan Ahmad sama-sama yatim,” kata Ike Muttaqin.
Kamil bernama lengkap Kamil Ramadhan bin Muhammad Abduh. Sejak orangtua
laki-lakinya meninggal dunia, ibunya bekerja sebagai Pembantu Rumah
Tangga (PRT). “Kamil sempat menjadi pengemis di jalanan,” ungkap Ike
Muttaqin.
Tak kuat hidup mengemis di jalanan, Kamil meminta
tinggal bersama kakek dan neneknya di tengah hutan di Magelang.“Saya
menemukan Kamil 1,5 tahun lalu, waktu itu Kamil belum hafal Al Quran,”
cerita Ike.
Tingkat kecerdasan Kamil di atas rata-rata. Dalam
kurun waktu 6,5 bulan, Kamil mampu menamatkan Al Quran. Selain mampu
menghafal 30 juz, Kamil bisa diuji nama ayat, halaman dan nama surat.
“Kamil bisa membaca ayat mundur, bahkan sampai 100 halaman,” ungkap Ike.
“Kamil bisa membaca ayat mundur, bahkan sampai 100 halaman,” ungkap Ike.
Kemampuan Ahmad serupa dengan Kamil. Ahmad juga mampu hafal Al Quran. Ahmad khatam Al Quran dalam kurun waktu 8 bulan.
“Orangtua laki-laki Ahmad dari Payakumbuh. Orangtuanya meninggal tiga tahun lalu karena sakit,” ucap Ike beberapa waktu lalu.(hms)