Walikota: OPD Harus Melek IT
Betrans.PADANG - Di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan
teknologi, Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo menekankan
agar seluruh pegawai di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup
kerjanya melek Informasi Teknologi (IT). Seluruh pegawai diharapkan
mampu paham dengan sistem informasi melebihi masyarakat.
"OPD harus melek dan care dengan IT, jika tidak akan tertinggal," ungkap Walikota Padang saat membuka Pelatihan Persandian dan Sosialisasi IT Security Awareness di salah satu hotel berbintang di Padang, Selasa (25/4).
Mahyeldi menyebut, perkembangan IT saat ini harus diikuti oleh para
pegawai. Pemerintah menjadi yang terdepan dalam pengetahuan perkembangan
IT.
"Kita harus tercepat dalam penggunaan IT, kalau lambat, kita akan kalah dan tertinggal dari masyarakat," ucap Mahyeldi.
"Dan kenyataannya kita masih lambat," tambah Mahyeldi pada acara yang digagas Dinas Kominfo Kota Padang itu.
Mahyeldi mengakui bahwa belum seluruh pegawai yang memahami IT. Pada 2014 lalu masih ada SDM yang tidak mampu menginput data kependudukan di kelurahan.
"Padahal kita sudah alokasikan anggaran pada saat itu, tetapi yang menginput belum siap," ujarnya.
Diterangkan Mahyeldi, mesti terdepannya pegawai dalam perkembangan dan penggunaan IT karena pemerintah tak memiliki hambatan apapun, termasuk aksesibilitas penggunaan perangkat. Karena itu walikota mengharapkan seluruh pegawai di lingkup kerjanya mendapat pelatihan yang baik dan terampil dalam penggunaan IT.
"Kesadaran kita dengan IT harus ditingkatkan. Setiap pegawai mendapat pelatihan selama 80 jam dalam setahun. Salah satunya pelatihan kepedulian dan kesadaran terampil dalam IT," terang Walikota di depan peserta yang hadir.
Walikota berharap seluruh peserta yang hadir dalam acara Pelatihan Persandian dan Sosialisasi IT Security Awareness, untuk benar-benar serius dalam mengikuti pelatihan. Seluruh personil di OPD harus siap menggunakan perangkat Teknologi Informasi.
"Pelatihan bukan sekedar pelatihan, tetapi untuk action. Dengan pelatihan ini akan mengupgrade SDM sehingga proteksi keamanan TI kita terjaga," tukas Walikota Padang.
Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Kota Padang Didi Aryadi, mengatakan bahwa tujuan digelarnya pelatihan untuk meningkatkan kinerja dan tata kelola IT di Pemko Padang. Termasuk menghindari penyalahgunaan data di OPD.
"Serta meningkatkan kesadaran keamanan komunikasi," ulasnya.(hms)
"Kita harus tercepat dalam penggunaan IT, kalau lambat, kita akan kalah dan tertinggal dari masyarakat," ucap Mahyeldi.
"Dan kenyataannya kita masih lambat," tambah Mahyeldi pada acara yang digagas Dinas Kominfo Kota Padang itu.
Mahyeldi mengakui bahwa belum seluruh pegawai yang memahami IT. Pada 2014 lalu masih ada SDM yang tidak mampu menginput data kependudukan di kelurahan.
"Padahal kita sudah alokasikan anggaran pada saat itu, tetapi yang menginput belum siap," ujarnya.
Diterangkan Mahyeldi, mesti terdepannya pegawai dalam perkembangan dan penggunaan IT karena pemerintah tak memiliki hambatan apapun, termasuk aksesibilitas penggunaan perangkat. Karena itu walikota mengharapkan seluruh pegawai di lingkup kerjanya mendapat pelatihan yang baik dan terampil dalam penggunaan IT.
"Kesadaran kita dengan IT harus ditingkatkan. Setiap pegawai mendapat pelatihan selama 80 jam dalam setahun. Salah satunya pelatihan kepedulian dan kesadaran terampil dalam IT," terang Walikota di depan peserta yang hadir.
Walikota berharap seluruh peserta yang hadir dalam acara Pelatihan Persandian dan Sosialisasi IT Security Awareness, untuk benar-benar serius dalam mengikuti pelatihan. Seluruh personil di OPD harus siap menggunakan perangkat Teknologi Informasi.
"Pelatihan bukan sekedar pelatihan, tetapi untuk action. Dengan pelatihan ini akan mengupgrade SDM sehingga proteksi keamanan TI kita terjaga," tukas Walikota Padang.
Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Kota Padang Didi Aryadi, mengatakan bahwa tujuan digelarnya pelatihan untuk meningkatkan kinerja dan tata kelola IT di Pemko Padang. Termasuk menghindari penyalahgunaan data di OPD.
"Serta meningkatkan kesadaran keamanan komunikasi," ulasnya.(hms)