Wako Padang: Bonus Demografi Ibarat Pedang Bermata Dua
Betrans.PADANG-Bonus demografi yang didapatkan Indonesia menurut Walikota
Padang H. Mahyeldi ibarat pedang bermata dua. Jika generasi muda tidak
dibina dan dirawat dengan baik justru akan menjadi bencana sosial.
Hal ini diungkapkan Walikota Mahyeldi dalam sambutannya pada rangkaian kegiatan Hari Kartini di Palanta, Jalan A. Yani, Selasa (25/4/2017).
Hal ini diungkapkan Walikota Mahyeldi dalam sambutannya pada rangkaian kegiatan Hari Kartini di Palanta, Jalan A. Yani, Selasa (25/4/2017).
"Menjelang HUT Kemerdekaan, Indonesia satu-satunya negara di dunia yang
memiliki penduduk usia muda lebih dari 60 persen. Ini dikenal dengan
bonus demografi, " ujarnya.
Namun, bonus demografi tersebut bisa jadi bumerang bila bangsa ini tidak serius dalam pembinaan generasi muda. Pembinaan tentu dimulai dari keluarga dan lingkungan hingga di lembaga pendidikan.
"Kita harus serius membina generasi muda. Terutama dalam lingkungan keluarga, " katanya.
Menurut Mahyeldi lagi, orang tua harus dapat memberikan keteladanan, sebab generasi berkualitas hanya lahir dari keluarga berkualitas. Sebaliknya, keluarga "brokenhome" justru menyebabkan generasi mengalami guncangan sehingga mencari pelarian dan berperilaku negatif.
"Hal ini harus jadi perhatian kita di Kota Padang. Berikan perhatian kepada anak-anak kita dalam rumah tangga, " tukasnya. (hms)
Namun, bonus demografi tersebut bisa jadi bumerang bila bangsa ini tidak serius dalam pembinaan generasi muda. Pembinaan tentu dimulai dari keluarga dan lingkungan hingga di lembaga pendidikan.
"Kita harus serius membina generasi muda. Terutama dalam lingkungan keluarga, " katanya.
Menurut Mahyeldi lagi, orang tua harus dapat memberikan keteladanan, sebab generasi berkualitas hanya lahir dari keluarga berkualitas. Sebaliknya, keluarga "brokenhome" justru menyebabkan generasi mengalami guncangan sehingga mencari pelarian dan berperilaku negatif.
"Hal ini harus jadi perhatian kita di Kota Padang. Berikan perhatian kepada anak-anak kita dalam rumah tangga, " tukasnya. (hms)