Padang Terima Penghargaan Kota Langit Biru
BETRANS JAKARTA - Walikota Padang H. Mahyeldi Ansyarullah Dt Marajo menerima penghargaan Kota Langit Biru dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Hotel Sang Rilla Jakarta, Rabu (14/12). Penghargaan Kota Langit Biru ini diraih Kota Padang berdasarkan penilaian Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan (EKUP) dan Green Transportation oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dilakukan pada 29 Kota di Indonesia.
Penilaian terhadap kota ini dibagi atas 3 kategori, yaitu Kota Metropolitan, Kota Besar dan Kota Sedang. Padang termasuk kategori Kota Besar. Dari 12 Kota Besar yang dievaluasi maka Kota Padang meraih peringkat 2, setelah Kota Balikpapan dan mengalahkan Kota Surakarta.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengendalikan pencemaran udara dari emisi sumber tidak bergerak melalui implementasi kebijakan secara terkoordinasi dan terpadu dalam rangka penurunan beban pencemaran dari emisi transportasi perkotaan di Indonesia.
Tujuan kegiatan EKUP dan Green Transportation ini yakni mendorong pemerintah daerah dalam menjaga kualitas udara perkotaan dengan menerapkan kebijakan transportasi berkelanjutan. Kemudian sebagai acuan bagi pemerintah pusat dan daerah dalam menetapkan kebijakan dan rencana aksi peningkatan kualitas udara dari sumber bergerak. Selanjutnya sebagai laporan akuntabilitas pemerintah kepada public tentang pengelolaan kualitas udara di daerah perkotaan di Indonesia.
Kota Padang berhasil meraih peringkat 2 setelah bersaing dengan 12 Kota besar lainnya di Indonesia berdasarkan hasil evaluasi fisik (80 persen) dan non fisik (20 persen) yang dilakukan oleh Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Bapedalda Provinsi Sumatera Barat. Evaluasi fisik telah dilakukan pada Mei 2016 lalu. Evaluasi fisik meliputi uji emisi (spot check), Pemantauan Kinerja lalu Lintas (Traffic Counting), pemantauan kualitas udara ambient (Road Side Monitoring).
Kegiatan penilaian/pengujian fisik dilakukan di tiga titik lokasi yaitu jalan S. Parman, jalan H. Agus Salim, dan jalan By Pass Km 10. Hasil penilaian ini juga sangat ditentukan oleh komponen pendukung/factor non fisik (20 persen) yang menunjukkan komitmen pemerintah daerah sendiri dalam menyikapi upaya pengendalian pencemaran udara. Antara lain adanya kegiatan pemantauan kualitas udara yang dilakukan secara berkala dengan dana APBD, adanya upaya untuk mereduksi tingkat pencemaran udara, serta adanya kepedulian perangkat daerah Kota Padang dalam penganggaran yang berkaitan dengan upaya pengendalian pencemaran udara.
Pemerintah Kota Padang sudah melakukan seperti manajemen transportasi, operasional bus masal “Trans Padang”, terdapatnya lokasi Car Free Day, kawasan pedestrian, traffic light dan PJU solar energy, program ATCS (area traffic control system) pada persimpangan rawan macet, meningkatnya aktifitas penanaman pohon dan hutan kota serta terdapatnya kendaraan non motorize transportation (bendi) menjadi nilai tambah dalam penilaian ini.
Penghargaan yang diterima langsung Walikota Padang di Hotel Sang Rilla Jakarta ini didampingi oleh Kepala Bapedalda Kota Padang Dr. H. Edi Hasymi, Msi dan Kepada Dishubkominfo Kota Padang Drs. H. Dedi Henidal.
"Keberhasilan ini tidak terlepas dari adanya kerjasama dan koordinasi yang baik dari berbagai pihak seperti Bapedalda Provinsi sebagai penanggung jawab pelaksanaan kegiatan melalui dana Dekon, Bapedalda Kota Padang, Dishubkominfo, bengkel-bengkel kendaraan yang sudah menyediakan alat uji dan teknisi, Polresta Padang, camat dan lurah terkait, mahasiswa Teknik Unand serta para pemilik kendaraan yang sudah berkenan meluangkan waktunya untuk dilakukan pengujian di lokasi kegiatan, serta semua pihak yang membantu terlaksananya proses penilaian fisik dan non fisik sehingga Kota Padang berhasil meraih penghargaan ini," terang Walikota Padang.
Hasil penilaian EKUP dan Green Transportation ini akan berkontribusi dalam mendukung penilaian Adipura yang akan diumumkan pada Juni 2017 mendatang. Penilaian Adipura tidak hanya pengelolaan sampah tapi mengevaluasi bagaimana suatu kota dalam mengelola berbagai aspek lingkungan hidup seperti pengendalian pencemaran air dan udara yang meliputi sector transportasi, air limbah, kualitas sungai dan lainnya.