Bank Nagari Kembali Ukir Prestasi
Bank Nagari
kembali mengukir prestasi. Kamis (25/8) lalu, bank kebanggaan urang awak itu
meraih penghargaan Infobank Award ke-21 Tahun 2016.
Penghargaan tersebut diterima Direktur Operasional Bank Nagari, Syafrizal dan Direktur
Kredit & Syariah, Hendri di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta. Syafrizal
mengatakan, pihaknya bersyukur kembali mendapat penghargaan Infobank.
“Ini tak
terlepas dari kinerja bank, dukungan seluruh stakeholders dan masyarakat
Sumbar,” kata Syafrizal.
Bank Nagari
menerima penghargaan Infobank Award ke 21 Tahun 2016 predikat ‘Sangat Bagus’
untuk kinerja keuangan tahun 2015 kategori bank dengan asset Rp10 triliun
hingga Rp25 triliun, dengan modal inti Rp1 triliun hingga Rp 5 triliun.
Deddy Ihsan Dirut Bank Nagari |
Penilaian dari
pihak penyelenggara meliputi sisi permodalan, kualitas asset, rentabilitas,
likuiditas, efisiensi.
Di ajang ini,
dua direksi Bank Nagari yang didampingi Corporate Secretary Azmi Febrian,
Efrizon Kabag Humas yang hadir di tempat tersebut, diumumkan ada 69 bank,
termasuk Bank Nagari yang menerima penghargaan tersebut.
“Jajaran direksi
bank-bank yang mendapat award ini layak mendapat apresiasi dari seluruh
shareholder dan stakeholder, karena di tengah kondisi perekonomian yang kurang
kondusif mereka masih mampu mencatatkan kinerja terbaiknya,” ujar Eko B.
Supriyanto, Direktur Biro Riset Infobank, dalam kata sambutannya.
Menurut Eko,
tantangan terbesar industri perbankan nasional saat ini adalah tekanan kredit
bermasalah (non performing loan/NPL) yang semakin memerah.
Untuk itu,
urgent untuk menjaga kualitas kredit dengan semakin prudent dalam memberikan
pembiayaan.
”Di samping itu,
harus melakukan efisiensi dan terus berinovasi, apalagi dengan hadirnya fintech
(financial technologi) yang mulai mengambil pasar perbankan,” tambah Eko.
Dari segi asset,
Bank Nagari menargetkan sebesar Rp21,67 triliun tahun 2016 dari pencapaian asset pada 2015 sebesar
Rp19,54 triliun.
Sedangkan kredit
ditargetkan Rp16,37 triliun dari tahun sebelumnya Rp14,59 triliun. Sementara
itu untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan Rp16,79 triliun. (*)