Konsleting Listrik BMKG Padang panjang Terbakar
PADANG PANJANG BT– Sebelum meledaknya ruang server dan terbakar ternyata sudah
ada masalah listrik. Hal itu dikatakan Kepala BMKG Padang Panjang
Rahmat Triyono.
“Setelah
dilakukan pemeriksaan ternyata tidak sampai menyebar ke peralatan lain, saat
pemeriksaan dilakukan listrik semua di ruangan operasional dimatikan dan
beberapa menit kemudian petugas menghubungi teknisi listrik dari PLN,” terang
Rahmat, Rabu (28/9)
Lalu,
petugas PLN memeriksa seluruh komponen listrik dan ditemukan ada komponen
terputus akibat korosi. Hal itu yang menyebabkan beban tegangan tidak seimbang,
dan petugas kemudian mengganti kabel yang rusak.
“Setelah
itu listrik sudah bisa dinyalakan dan peralatan dinormalkan satu per satu
kembali oleh teknisi Stasiun Geofisika. Pada pukul 18.40 WIB kembali terjadinya
korsleting listrik pada UPS 30 KVA di ruang server,” katanya.
Rahmat
menambahkan, pegawai yang dinas kemudian mengambil alat tabung pemadam untuk
mematikannya dan melaporkan ke Kasi Geofisika dan Kasubag TU dan Kasi Datin.
“Sekitar
pukul 19.00 WIB, saat itu terjadi percikan api, kemudian timbul ledakan sampai
enam kali di ruangan server operasional, ledakan tersebut bersumber dari UPS,”
ujarnya.
Melihat
kejadian itu, pegawai dinas saat itu menelefon petugas pemadam kebakaran
(damkar) untuk datang memadamkan api, semua pegawai saat itu meluncur ke kantor
mengevakuasi peralatan semua komputer untuk dipindahkan ke tempat yang lebih
aman. “Ada dua unit mobil damkar sudah siap siaga di Kantor BMKG,” ujarnya.
Agar
tidak terjadi percikan api, pada saat pemadaman petugas juga langsung
memadamkan listrik yang masuk. “Saat pemadaman dilakukan kondisi kantor ini
gelap gulita, sementara peralatan UPS 30 KVA yang menjadi sumber ledakan
langsung diamankan di luar gedung operasional,” ujarnya.
Tak
lama kemudian api bisa dipadamkan di ruang server, namun akibat kebakaran
tersebut satu unit UPS 30KVA, satu unit server master seiscomp tews rusak.
“Akibat rusaknya peralatan tersebut, informasi gempa bumi magnitude lebih kecil
dari 5 Skala Ritcher (SR) di wilayah Sumatera Barat tidak dapat berjalan
normal,” tutupnya.(**)